Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menyampaikan, sejak dibukanya kembali pusat perbelanjaan pada 15 Juni 2020 jumlah pengunjung terus mengalami peningkatan.
“Terlihat sekali ada peningkatan, awal-awal 20 persen yang datang, awal minggu ini kita lihat sudah 30-40 persen pengunjung. Tapi kalau kita lihat historis nya di pasar ritel tahun-tahun lalu, masa setelah lebaran itu masa paceklik, jadi jangan terlalu berharap,” kata Ketua Umum APPBI Stefanus Ridwan, dalam webinar dalam webinar Kebangkitan sektor ritel di normal baru, Kamis (25/6/2020).
Kendati begitu, Stefanus mengatakan angka pengunjung yang datang ke mal sekarang pun sudah bagus. Yang terpenting, baginya, roda-roda ekonominya bergerak kembali. Karyawan pun masuk lagi dan mendapatkan gajinya lagi. Serta supplier sudah mulai memasukan barang-barangnya ke toko.
Advertisement
“Jadi kita harus bersabar dengan ini, yang kita perlu adalah kedisiplinan masyarakat akan protokol kesehatan, sehingga mereka merasakan ketika datang berbelanja ke mal, suatu hal yang benar-benar aman dan menyenangkan,” ujarnya.
Menurut Stefanus, setiap rang harus optimis. Meskipun keadaan saat ini masih dalam masa transisi new normal, namun ia yakin seiring berjalannya waktu sektor ritel modern bisa kembali normal secara bertahap.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Minta Keringanan Pajak dan Listrik
Meskipun, awalnya ia berekspektasi jumlah pengunjung akan banyak ketika mal dibuka namun nyatanya masih dibawah ekspektasi.
Dirinya pun berharap bahwa tenant-tenant atau penyewa-penyewa di mal bisa buka kembali.
Bahkan untuk restoran yang di dalam mal juga dibatasi jumlah pengunjungnya hingga 30-40 persen. Hal ini sesuai protokol kesehatan.
Oleh karena itulah ia meminta kepada Pemerintah untuk membantu pihak pusat perbelanjaan, baik pemilik, dan tenant-tenant, agar mereka bisa dibantu terkait keringanan PPN, PPh, dan soal listriknya.
“Saya kira ini akan membantu para penyewa juga bisa bertahan lebih lama, sebab kalau penyewanya tidak tahan dia akan berhenti dan tutup, akhirnya mal yang sudah diizinkan buka akan tutup lagi, menurut saya perlu dibantu oleh pemerintah lebih cepat, apapun yang bisa dibantu supaya kita bisa bertahan dan melewati masa-masa kritis ini,” pungkasnya.
Advertisement