Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 masih melanda tanah air. Imbas pandemi ini dirasakan langsung oleh sektor properti yang mengalami perlambatan pertumbuhan harga di pasar premier.
Mengutip data Bank Indonesia, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) yang turun -1,68 persen dibandingkan kuartal 4 tahun 2019 yang turun -1,77 persen.
Baca Juga
Tapi siapa sangka, kondisi ini justru dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengambil rumah terutama dengan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Tentu saja, karena harga properti jadi lebih murah.
Advertisement
"Jadi ini bisa dipikirkan juga, ini time to buy properti saat harga sedang melambat, karena harga properti itu akan terus naik sehingga dapat dijadikan investasi," jelas Direktur Konsumer Bisnis Bank Negara Indonesia (BNI) Corina Leyla Karnelis dalam paparan virtual, Kamis (23/7/2020).
Tak cuma lebih murah, Corina bilang, pandemi Covid-19 membuat masyarakat tidak mengeluarkan uang untuk jalan-jalan, hangout hingga travelling karena physical distancing dan protokol kesehatan wajib diterapkan. Alokasi dana yang tadinya digunakan untuk jalan-jalan dapat dialihkan untuk membeli properti baru.
"Apalagi, kondisi perlambatan harga akan berlanjut ke kuartal II," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga akan Semakin Mahal
Dengan demikian, saat ini menjadi momentum yang pas untuk masyarakat membeli properti. Semakin lama menunda, maka harga akan semakin mahal dan semakin sulit pula mendapat properti idaman.
Namun sebelum berinvestasi, Corina memberikan beberapa tips untuk masyarakat, terutama generasi milenal.
"Pilihlah bank dengan reputasi baik, jangan terjebak penawaran bunga murah dan jika kesulitan di Down Payment (DP), maka cari bank yang memberi DP ringan," jelasnya.
Lalu, jangan lupa menentukan cicilan KPR sesuai dengan kesanggupan bayar. Manfaatkan juga promo dan fitur yang diberikan bank untuk memudahkan pembayaran cicilan.
"Jika sudah, siapkan dokumen dengan lengkap dan dana yang dibutuhkan," katanya.
Advertisement