Liputan6.com, Jakarta Salah satu pejabat tinggi pemerintahan Mesir mengundang miliarder Elon Musk, untuk melihat sendiri bangunan piramida kuno.
Ini setelah salah satu orang terkaya dunia tersebut mengklaim bahwa alien-lah yang telah membangun piramida. Pada Jumat pekan lalu, CEO Tesla tersebut memang berkicau di Twitter bahwa Alien membangun piramida.
Baca Juga
Melansir laman Business Insider, Rabu (5/8/2020), kicauan tersebut mendapatkan lebih dari 550 ribu like. Kicauan itu rupanya memancing Menteri Kerjasama Internasional Mesir Rania al-Masha untuk secara pribadi mengundang miliarder dunia itu untuk datang ke negaranya.
Advertisement
Ia meminta bos SpaceX tersebut untuk mempelajari sejarah piramida dari dekat.
"Saya mengikuti karya Anda dengan penuh rasa kagum. Saya mengundang Anda dan SpaceX untuk menjelajahi sejarah tentang bagaimana piramida dibangun dan juga untuk mengunjungi makam para pembangun piramida. Mr. Musk kami menanti Anda," tulis Rania sebagai balasan atas kicauan Musk tersebut.
Salah satu orang terkaya di dunia ini lantas menindaklanjuti kicauannya dengan sebuah link yang merujuk pada artikel BBC. Artikel tersebut mengulas kehidupan orang-orang yang membangun piramida.
"Artikel BBC ini menyediakan kesimpulan yang cukup tentang bagaimana itu dibangun," kicaunya.
Namun kicauan tersebut tak hanya memicu satu petinggi Mesir saja untuk berbicara. Arkeologis Mesir Zahi Hawass yang menemukan makam para pembangun piramida di Giza bahkan mengatakan Musk sedang berhalusinasi.
"Saya menemukan makan para pembangun piramida dan membagikan informasi bahwa para pembangunnya adalah warga asli Mesir dan mereka bukan budak," terang Hawass.
Saksikan video di bawah ini:
Gandeng Rolls Royce, Miliarder Ini Mimpi Bangun Pesawat Supersonik buat ke Luar Angkasa
Miliarder atau salah satu orang terkaya dunia, Richard Branson menggandeng perusahaan mobil ternama Rolls Royce untuk mengembangkan pesawat supersonik yang bisa dipakai travelling ke luar angkasa.
Melansir Forbes, Selasa (4/8/2020), melalui perusahaan penerbangannya, Virgin Galactic, kerjasama tersebut meliputi kolaborasi desain dan pengembangan teknologi mesin pesawat yang dikonsepkan mampu melaju dengan 3 kali kecepatan suara.
"Ini akan menjadi travel komersial luar angkasa yang aman dan dapat diandalkan. Kami akan bekerja sama dengan regulator untuk memastikan bahwa desain pesawat kami sempurna dari awal diluncurkan," ujar George Whitesides, Chief Space Officer Virgin Galactic.
Virgin Galactic menyatakan, pihaknya telah melakukan demonstrasi konsep desain pesawat tersebut dan memastikan pesawat versi baru dari Concorde, pesawat yang telah lebih dulu dikembangkan Virgin Galactic di tahun 2003, ini bisa memenuhi kriteria tingkat tinggi yang telah ditetapkan.
"Keberhasilan transportasi supersonik ini jadi pertama kalinya sejak 2003, di mana pesawat Concorde resmi digunakan secara komersial kala itu," ujar Ketua Rolls Royce Amerika Utara Tom Bell.
Adapun, pesawat baru ini digambarkan sebagai pesawat bersayap delta bersertifikasi Mach 3 dengan kapasitas 9 hingga 19 orang dan mampu melaju di ketinggian pesawat 60 ribu kaki atau 180 km.
Secara terpisah, melansir laman Cityam, kesepakatan ini diraih setelah perusahaan mendapatkan dana segar USD 460 miliar dari penjualan sahamnya.
Sebenarnya, bukan cuma Branson yang tergugah dengan ide pengembangan pesawat luar angkasa. Miliarder Tesla, yang juga punya perusahaan dirgantara SpaceX juga 'tergila-gila' merancang dan mengembangkan konsep pesawat luar angkasa agar manusia bisa pergi berlibur ke luar angkasa di masa depan.
"Ketika travel luar angkasa menjadi hal yang biasa seperti travel di angkasa, maka masa depan peradaban akan terjamin," ujar Tesla dalam akun Twitternya beberapa waktu lalu.
Advertisement