Menteri Teten: UMKM Harus Kuasai Ketrampilan Bisnis Digital

Perlu menyiapkan UMKM atau wirausaha yang melek digital karena pandemi Covid-19 memaksa para pelaku usaha beradaptasi pada era digitalisasi.

oleh Tira Santia diperbarui 16 Sep 2020, 20:23 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2020, 20:23 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, di tengah tantangan ekonomi saat ini, menjadi wirausaha menjadi pilihan paling rasional. Untuk itu, perlu menyiapkan UMKM atau wirausaha yang melek digital karena pandemi Covid-19 memaksa para pelaku usaha beradaptasi pada era digitalisasi.

Pelaku UMKM atau wirausaha dituntut menguasai ketrampilan bisnis dalam dunia digital. Di mana setiap tahun jumlah potensi pengangguran perguruan tinggi mencapai 1,7 juta orang, baik yang berasal dari lulusan baru maupun eksisting.

"Menjadi UMKM atau berwirausaha salah satu pilihan rasional di tengah tantangan ekonomi seperti sekarang ini. Di sinilah Kementerian Koperasi dan UKM tengah melakukan perluasan kewirausahaan,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam acara BRIncubator Go Global, Rabu (16/9/2020).

Teten menilai BRIncubator sangat bagus dalam memberikan ruang bagi UMKM serta memberikan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas hingga UMKM bisa melakukan ekspor. UMKM menjadi Go-Modern, Go-Digital, Go-Online dan Go-Global.

Ia mengatakan KemenkopUKM juga menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk membantu pelaku UMKM memasuki era digital dan memperkuat kualitas produknya yang dilakukan, antara lain dengan EDUKUKM.ID yaitu Program e-learning atau pelatihan daring secara gratis (diakses di www.edukukm.id) Seri Podcast 60 detik untuk memandu UMKM shifting ke model bisnis digital (diakses di kanal media sosial @kemenkopukm).

Program lainnya adalah Seri Webinar SPARC Campus (diakses di SMESCO) Seri video bertema New Normal/Adaptasi Kebiasaan Baru diakses di kanal media sosial @kemenkopukm, Seri pelatihan daring terintegrasi program SPARC Campus (diakses di SMESCO) serta Kakak Asuh UMKM.

"Pelatihan khusus untuk umum agar dapat menjadi digital marketers untuk membantu penjualan UMKM khususnya di e-commerce (diakses di SMESCO)," katanya.

Adapun program BRInkubator Go Global merupakan program untuk membantu dan mempersiapkan beberapa UMKM binaan BRI terpilih untuk siap dan bertransformasi masuk dalam bisnis di era digital ini.

Pelaku UMKM binaan BRI antusias mengikuti program ini. Pendaftar sebanyak 286 UMKM yang kemudian diseleksi menjadi 100 UMKM. Setelah itu, dikurasi/audisi menjadi 25 peserta terpilih oleh tim Juri yang terdiri dari para CEO dan Business Coach. Adapun penilaian dilihat dari sisi attitude, kematangan/kesiapan UMKM untuk dibina dan dikembangkan, serta seberapa jauh UMKM terpapar dan terbuka untuk mengadopsi teknologi dan digitalisasi.

Ke-25 peserta terpilih berasal dari seluruh daerah di Indonesia, yang terbagi atas 3 kategori usaha, yaitu: Kerajinan (Craft) sebanyak 8 UMK, Kuliner (Food & Beverage) sebanyak 11 UMKM dan Fashion sebanyak 6 UMKM.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Menko Luhut Yakin 3 Juta UMKM Go Digital Akhir 2020

Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan kini menjabat sebagai Menkopolhukam di pemerintahan era Presiden Joko Widodo

Sebeumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yakin jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang go digital bisa mencapai 3 juta di akhir 2020. Alasannya, per 16 September sudah ada 1,9 juta UMKM yang masuk ke ekosistem digital.

"Semenjak 14 Mei 2020 (diluncurkan), sudah tercapai 1,9 juta lebih unit UMKM atau 98 persen dari target 2 juta UMKM ini," jelas dia dalam webinar bertajuk 'Launching Pernak Pernik Bangga Buatan Indonesia', Rabu, (16/9/2020).

 

Luhut mengatakan, tingginya minat pelaku UMKM untuk beralih ke ekosistem digital akibat berbagai manfaat untuk pengembangan bisnis. Diantaranya kemudahan proses pemasaran dan kemampuan jangkauan pasar yang lebih luas.

"Hal itu dibuktikan oleh survei BPS, dimana 16 persen UMKM cenderung melakukan diversifikasi usaha selama pandemi Covid-19. Kemudian, 83 persen sisanya UMKM mengakui adanya pengaruh positif dalam penggunaan media online untuk kegiatan pemasaran," imbuh dia.

Oleh karena itu, Luhut optimis total ada 3 juta UMKM yang akan go digital hingga akhir tahun ini. Sehingga target yang diperoleh mencapai 150 persen dari target awal yang ditetapkan.

"Kita bisa mencapai 3 juta pada akhir tahun ini. Artinya kita capai target 150 persen dari target awal yang kita canangkan," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya