Ingat, Segera Ikuti Pelatihan Usai Terima Kartu Prakerja bila Tak Ingin Status Dihapus

Manajemen Pelaksana juga telah mengirimkan SMS reminder (pengingat) kepada semua penerima pada H-7 sebelum status kepesertaan kartu prakerja kedaluarsa.

oleh Athika Rahma diperbarui 20 Sep 2020, 19:46 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2020, 18:00 WIB
Ilustrasi kartu prakerja. Prakerja.go.id
Ilustrasi kartu prakerja. Prakerja.go.id

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mencabut status kepesertaan 180 ribu pendaftar Program Kartu Prakerja. Itu karena mereka belum memanfaatkannya untuk mengikuti pelatihan.

Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Louisa Tuhatu mengatakan, pencabutan kepesertaan Kartu Prakerja telah di atur dalam Permenko 3 Tahun 2020 dan Permenko 11 Tahun 2020, apabila dalam 30 hari pasca menerima Kartu Prakerja, peserta belum memanfaatkannya untuk membeli pelatihan.

Usai dicabut statusnya, 180 orang peserta ini tidak dapat mendaftar program Kartu Pra Kerja kembali. "Setelah pencabutan ini, mereka tidak bisa mendaftar lagi di Kartu Prakerja," jelas Louisa kepada Liputan6.com, Minggu (20/9/2020).

Louisa turut menjelaskan alasan dicabutnya status kepesertaan itu berdasarkan early tracking. "Ada 3 alasan utama, yaitu sudah dapat pekerjaan, lupa password, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan," kata Louisa.

Louisa menambahkan, sejak 20 Maret 2020, Manajemen Kartu Prakerja telah melakukan sosialisasi di berbagai kanal, membuat FAQ (Frequently Asked Questions), dan menyediakan berbagai saluran kepada masyarakat untuk bertanya perihal program ini.

Manajemen Pelaksana juga telah mengirimkan SMS reminder (pengingat) kepada semua penerima pada H-7 sebelum status kepesertaan kedaluarsa.

Hal ini dilakukan agar peserta yang sudah berhasil. mendaftar Kartu Pra Kerja dapat segera memanfaatkan benefit sebelum kadaluarsa.

Saksikan video di bawah ini:

Pendaftar Kartu Prakerja Gelombang 9 Tembus Sekitar 5 Juta Orang

Situs Kartu Prakerja.
Situs Kartu Prakerja.

Pendaftar program Kartu Prakerja gelombang 9 telah mencapai sekitar 5 juta orang. Hal ini diungkapkan oleh Head of Communications PMO (Manajemen Pelaksana) Kartu Prakerja Louisa Tuhatu.

Sebelumnya, pemerintah telah membuka gelombang 9 Kartu Prakerja pada Kamis, 17 September 2020 ini. Kuotanya masih sama, yaitu sebanyak 800 ribu peserta.

"Per pagi ini sudah lebih dari 5 juta (pendaftar)," ujar Louisa saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (20/9/2020).

Dalam akun resmi Instagram @prakerja.go.id disebutkan, untuk bergabung, calon peserta bisa langsung mengakses www.prakerja.go.id untuk membuat akun.

Bagi peserta yang akunnya sudah diverifikasi, diminta untuk login dan klik "Gabung" ke Gelombang 9 agar dapat masuk ke tahap seleksi.ㅤㅤ

Sebelum mendaftar, peserta kartu prakerja harus memastikan diri memenuhi berbagai persyaratan. Seperti Warga Negara Indonesia, Berusia di atas 18 tahun, Tidak sedang sekolah/kuliah.

Sementara, untuk jadwal penutupan gelombang 9 sendiri belum ditentukan PMO Kartu Prakerja. "Jadwal penutupan akan kami informasikan segera," kata Louisa.

Sebagai informasi, jumlah peserta Program Kartu Prakerja telah mencapai 4,6 juta peserta, terhitung sejak gelombang pertama pada April 2020 lalu sampai dengan gelombang 8 yang baru saja ditutup pada Senin, 14 September 2020 lalu. Jumlah ini nyaris memenuhi target pemerintah yakni 5,6 juta peserta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya