Liputan6.com, Jakarta - Realisasi investasi pada kuartal III 2020 capai Rp 209 triliun. Angka ini terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 106,1 triliun atau porsinya mencapai 50,8 persen dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak Rp 102,9 triliun atau porsinya 49,2 persen.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, investasi pada kuartal III 2020 ini tidak hanya positif dari sisi nilai, tetapi juga dari sisi persebaran. Dengan begitu, investasi di Indonesia bisa disebut lebih berkualitas.
"Salah satu juga investasi berkualitas, terdiri dari penyebaran investasi yang merata antara pulau Jawa dan luar pulau Jawa. Di mana pada kuartal kali ini investasi di luar Jawa lebih unggul," ujar dia dalam Konferensi Pers Virtual Realisasi Investasi Triwulan III 2020, Jumat (23/10/2020).
Advertisement
Dia merinci, realisasi investasi di luar pulau Jawa pada kuartal III tahun ini mencapai Rp 110,4 triliun atau naik 17,9 persen secara yoy. "Maka, investasi di luar pulau Jawa mencapai 52,8 persen," jelasnya.
Sementara itu, perolehan investasi di pulau Jawa mencapai Rp 98,6 triliun atau turun 12 persen secara yoy. "Untuk investasi di pulau Jawa kali ini tercatat 47,2 persen. Jadi, investor tidak lagi fokus di pulau Jawa," paparnya.
Menurut Bahlil adanya pemerataan investasi tersebut tak lepas dari upaya Pemerintahan Jokowi yang terus berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah, khususnya di luar pulau Jawa.
"Bahwa pembangunan infrastruktur oleh Jokowi sejak lima tahun lalu sudah keliatan dampaknya. Investor masuk ke luar pulau Jawa karena infrastruktur bagus, logistik bagus, jadi bahan baku ada," terangnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Indonesia Tampung Kenaikan Investasi Rp 209 Triliun di Kuartal III 2020
Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis angka realisasi investasi pada kuartal III tahun 2020. Realisasi investasi naik menjadi Rp 209 triliun dari kuartal II sebesar Rp 191,9 triliun.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan, realisasi ini telah mencapai 74,8 persen dari target realisasi investasi sebesar Rp 817,2 triliun, dengan total proyeknya mencapai 45.726 proyek.
"Pandemi ini berdampak sistemik, masif dan terstruktur. Karena itu keadaannya tidak stabil, tapi untuk mendorong ekonomo bangsa kita harus optimis dan positif," kata Bahlil dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/10/2020).
Lalu, dari total realisasi investasi tersebut, kontribusi aliran penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 106,1 triliun atau sekitar 50,8 persen. Angka ini meningkat dari kuartal II 2020 yang sebesar 8,7 persen dan naik 1,1 persen yoy.
Sementara, penanaman modal asing (PMA) tercatat mencapai Rp 102 triliun atau sekitar 49,3 persen, naik 9,1 persen dari kuartal II 2020 dan naik 2,1 persen yoy.
"Ini menarik bahwa pertumbuhan realisasinya PMA-nya tumbuh dengan baik, sekalipun belum maksimal, dan ini hampir imbang dengan PMDN. Di kuartal III ini adalah momentum untuk naik baik untuk PMA maupun PMDN," tandasnya.
Selain itu, pertumbuhan investasi baik di Jawa maupun Luar Jawa seimbang dan cenderung terjadi peningkatan di Luar Jawa. Investasi di Luar Jawa tumbuh mencapai 52 persen dengan nilai Rp 110,4 triliun, sementara di Jawa mencapai 47,2 persen dengan nilai Rp 98,6 triliun.
Secara keseluruhan, realisasi investasi dari Januari hingga September mencapai R p611,6 triliun atau 74 persen dari total Rp817 triliun.
Advertisement