Libur Panjang, KAI Jakarta Layani Rapid Test Lebih dari 12 Ribu Penumpang

KAI Daop 1 Jakarta menawarkan layanan rapid test bagi calon penumpang di Stasiun Gambir dan Pasar Senen dengan operasional pukul 07.00 WIB sampai 19.00 WIB.

oleh Tira Santia diperbarui 30 Okt 2020, 17:30 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2020, 17:30 WIB
Masuk Jakarta, Penumpang Kereta Luar Biasa Wajib Tunjukkan SIKM
Petugas mengecek SIKM milik penumpang di stasiun Gambir Jakarta, Kamis (28/5/2020). Penumpang yang mudik dari Surabaya mengunakan kereta api luar biasa harus memiliki SIKM sebagai syarat yang dimiliki warga untuk keluar atau masuk ke wilayah Jakarta. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - PT KAI Daop 1 Jakarta telah melayani rapid test di Stasiun Pasar Senen dan Gambir kepada 12.781 calon penumpang. Layanan tersebut diberikan selama libur panjang 24 Oktober 2012 sampai dengan 29 Oktober 2020.

“Untuk menghindari keterlambatan atau tertinggal KA, Penumpang dihimbau agar melakukan rapid test H-1 sebelum jadwal keberangkatan bagi calon penumpang yang ingin memanfaatkan layanan rapid test di stasiun,” kata Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chaerunnisa, Jumat (30/10/2020).

Ia menginformasikan di area Daop 1 Jakarta terdapat dua stasiun yang memiliki fasilitas Rapid test yakni Stasiun Gambir dan Pasar Senen. Rapid test bagi calon penumpang KA tidak harus dilakukan di stasiun namun dapat juga dilakukan di klinik-klinik terdekat yang menyediakan fasilitas rapid test.

“Di area Daop 1 Jakarta layanan rapid test bagi calon penumpang dilayani di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen dengan jam operasional pukul 07.00 WIB sampai dengan 19.00 WIB serta biaya sebesar Rp 85.000,” ujarnya.

Sementara calon penumpang KA yang ingin melakukan rapid test di stasiun harus memiliki kode booking tiket KAJJ yang telah terbayar lunas.

Selain itu, bagi calon penumpang yang kedapatan reaktif saat rapid test tidak diperkenankan melakukan perjalanan KA dan tiket akan dilakukan pengembalian bea 100 persen di luar bea pesan serta disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Libur Panjang, Pemkab Bogor Siapkan 3.000 Alat Rapid Test

Sebanyak 50 wisatawan reaktif setelah menjalani rapid tes di kawasan Puncak Bogor (Achmad Sudarno/Liputan6.com).
Sebanyak 50 wisatawan reaktif setelah menjalani rapid tes di kawasan Puncak Bogor (Achmad Sudarno/Liputan6.com).

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menambah alat rapid test semula 1.000 unit menjadi 3.000 unit. Alat untuk skrining awal Covid-19 itu untuk kebutuhan rapid test bagi para pengendara yang berwisata ke Puncak selama libur panjang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Dedi Syarif mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor baru saja mendapat tambahan bantuan alat rapid test sebanyak 2000 unit dari Pemprov Jawa Barat. Sehingga, ketersediaan alat rapid test total keseluruhan sebanyak 3.000 unit.

Alat tes cepat Covid-19 itu untuk digunakan selama libur panjang. Namun untuk pemeriksaan disebar dengan target pemeriksaan para pengendara yang hendak berlibur ke kawasan Puncak, Bogor.

"Alat ini disebar di Simpang Gadog, Megamendung dan objek wisata Telaga Warna. Tapi untuk targetnya kita pilih secara acak dari awal libur sampai arus balik," kata Dedi, Kamis (29/10/2020).

Selain rapid test, Dinkes Kabupaten Bogor juga menyiagakan sembilan petugas yang nantinya melakukan tes usap atau test swab terhadap wisatawan yang reaktif.

"Di Telaga Warna disediakan 400 sampel. Kemudian di Megamendung 200 sampel dan di Ciawi 200 sampel. Mudah-mudahan sampai akhir liburan tidak ada yang positif," ujar Dedi.

Rapid secara acak

Saat pelaksanaan rapid test, petugas Satpol PP menghentikan setiap pengendara khususnya yang tidak menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker.

"Kita lakukan rapid test secara acak, terutama yang datang dari luar Bogor," kata Kasatpol PP Kabupaten Bogor Agus Ridho.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk menahan diri untuk berlibur, lebih diam di rumah.

"Kecuali mendesak. Tapi itu pun tetap harus mematuhi protokol kesehatan," ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya