Fakta Menarik, Donald Trump Tak Keluar Duit Sepeser pun buat Kampanye Pilpres AS

Donald Trump menjadi miliader pertama yang tidak pernah menghabiskan sepeser pun uang untuk kampanye dirinya sebagai presiden dalam Pilpres Amerika di 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Nov 2020, 17:28 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2020, 21:00 WIB
Donald Trump dalam kampanyenya di Tulsa, Oklahoma jelang pemilu AS pada November 2020 mendatang.
Donald Trump dalam kampanyenya di Tulsa, Oklahoma jelang pemilu AS pada November 2020 mendatang. (Ian Maule/Tulsa World via AP)

Liputan6.com, Jakarta Semenjak Donald Trump menjadi Presiden Amerika pada 2017, dirinya sudah mengumpulkan cukup banyak uang untuk kampanye pilpres selanjutnya. Menariknya, dari jutaan orang yang berdonasi untuk kampanyenya, justru nama Donald J. Trump tak ada di dalamnya.

Menurut data Federal Election Commision (FEC), Donald Trump menjadi miliader pertama yang tidak pernah menghabiskan sepeser pun uang untuk kampanye dirinya sebagai kandidat Pilpres Amerika di 2020.

Jika Trump tidak menuliskan sebuah cek atas namanya sendiri hingga hari pemilihan, maka dirinya akan menjadi presiden miliader pertama sepanjang sejarah yang tidak pernah memberikan donasi untuk kampanyenya sendiri. Hal ini seperti dilansir Forbes, Senin (2/11/2020).

Padahal, presiden miliader lain sudah menghabiskan puluhan bahkan ratusan juta dolar AS untuk pencalonannya memimpin White House. Michael Bloomberg saja yang sempat mencalonkan diri sebagai presiden, menghabiskan lebih dari miliaran dolar AS untuk kampanyenya.

Pengeluaran dana Donald Trump untuk kampanye di 2016 justru lebih setara dengan kandidat presiden miliader sebelumnya. Untuk pencalonan pilpres pertama kalinya, Trump menghabiskan lebih dari USD 66 juta, setara dengan pengeluaran kampanye Ross Perot Sr di pilpres tahun 1992.

Angka tersebut pun masih jauh lebih sedikit dengan apa yang dikeluarkan Bloomberg dan manajer hedge fund, Tom Steyer, untuk melawan Trump di pilpres tahun ini.

Masih belum ada alasan jelas mengapa Trump yang mempunyai harta kekayaan sekitar USD 2,5 miliar itu tidak menghabiskan sepeser pun uang untuk kampanye sebagai Presiden AS 2020.

Terkait hal ini, White House dan organisasi Trump tidak bersuara atau memberikan komentar apa pun. Walaupun Trump mempunyai begitu banyak harta kekayaan, bisnisnya sendiri di berbagai sektor perumahan, travel, dan acara high end memang sedang terpukul pandemi Covid-19.

Pihak Forbes sendiri mengestimasi bahwa Trump memiliki USD 160 juta kekayaan dalam bentuk likuiditas aset, dan dirinya harus membayar atau menegosiasi utang dari sektor bisnis sebesar USD 900 juta yang harus dibayar 4 tahun lagi.

Berikut ini adalah daftar pengeluaran anggaran para calon presiden Miliader Amerika untuk kampanyenya:

 

1. Michael Bloomberg

Periode Kampanye: 2020

Total Kekayaan: USd 54,9 miliar

Total Pengeluaran Kampanye: USD 1,1 miliar

Co-founder dari Bloomberg LP dan mantan Wali Kota Kota New York ini terjun kepada pertandingan pilpres secara terlambat. Namun, dirinya membayar keterlambatannya tersebut dengan menghabiskan hampir USD 1,1 miliar dari harta kekayaannya sendiri.

Pengeluaran tersebut tampaknya tidak dipergunakan dengan baik, mengingat Bloomberg keluar dari pencalonan Presiden AS di bulan Maret, setelah hanya memenangkan suara pemilih di Samoa.

Dirinya dilaporkan akan berjanji untuk menghabiskan lebih dari USD 100 juta untuk mendukung kampanye Joe Biden di Florida dan USD 15 juta untuk iklan kampanye pro-Biden wilayah Texas serta Ohio.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


2. Tom Steyer

THUMBNAIL PILPRES AS
THUMBNAIL PILPRES AS

Periode kampanye: 2020

Total Kekayaan: USD 1,4 miliar

Total Pengeluaran Kampanye: USD 342 juta

Putra dari pengacara Wallstreet dan seorang guru, Steyer, pernah bekerja di Morgan Stanley sebelum mendirikan Farallon Capital di tahun 1986, yang menjadi perusahaan hedge fund paling menguntungkan di Amerika.

Di tahun 2012, dia memutuskan untuk fokus kepada dunia politik dan lingkungan hidup. Dirinya yang juga dikenal sebagai pendukung Obama, pernah berbicara di acara DNC (Democratic National Convention) 2012, dan menjadi tuan rumah pada tahun 2013 untuk penggalangan dana presiden di kawasan Bay Area, tempat tinggal Steyer sendiri.

Steyer menghabiskan lebih dari USD 65 juta untuk mendukung kandidat partai Demokrat dan masalah lingkungan hidup selama masa pilpres 2016.

Untuk tahun 2020, dia memutuskan untuk ikut bertanding sebagai kandidat calon presiden di bulan Juli 2019. Tapi 7 bulan kemudian dirinya mencabut pencalonan setelah dirinya hanya berhasil duduk pada peringkat tiga di South Carolina, yang di mana fokus pengeluaran dana kampanye ada di daerah tersebut.

Semenjak itu, Steyer fokus untuk mendukung Biden, dan kabarnya tertarik untuk mendapatkan pekerjaan dalam jajaran staf administrasi Biden.

 

3. Ross Perot Sr.

Periode Kampanye: 1992 dan 1996

Total kekayaan: USD 41 miliar (saat sudah meninggal)

Total Pengeluaran Kampanye: USD 78 juta

Perot, yang meninggal di bulan Juli 2019, menghasilkan miliaran uangnya dari hasil penjualan perusahaan IT nya Electronic Data SystemGeneral Motors, dan Dell. Namun, dirinya mulai menjadi nama familiar di dunia politik semenjak tahun 1990.

Saat itu dirinya menjadi kandidat dari partai Populist Reform, di mana Perot mengkritisi perdagangan bebas.

Perot sendiri sempat memimpin pemilihan di tahun 1992, tapi dirinya hanya mendapatkan 19 persen voting popularitas dari pengeluaran dana kampanye diri sendiri.

Dirinya sempat mencoba kembali di tahun 1996, di mana kali ini pengeluarannya lebih sederhana dengan USD 13 juta dan hanya mendapatkan vote sebanyak 8 persen.

 

4. Donal Trump

Periode Kampanye: 2016 dan 2020

Total Kekayaan: USD 2,5 miliar

Total Pengeluaran Kampanye: USD 66 juta

Walaupun setidaknya 23 miliader mendonasikan jutaan USD untuk kampanye dirinya di tahun 2020, data FEC tidak menemukan sepeser pun donasi dari Donald Trump sendiri.

Sesuai data laporan FEC, White House dan organisasi Trump sendiri tidak menjawab beberapa pertanyaan soal isu terkait, termasuk dugaan presiden mendonasikan uanganya kepada kelompok dana gelap atau apakah dirinya pernah mendonasikan sepesar uang untuk kampanyenya sejak Oktober 2014.

Trump mendonasikan sebesar USD 66 juta untuk kampanye dirinya di tahun 2016, sampai akhirnya fokus kepada sumber dana lebih konvensional seperti donasi kecil-kecilan, donor dari orang kaya dan PAC.

Reporter: Yoga Senjaya Putra

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya