Distribusi Vaksin Covid-19 di Wilayah Kepulauan Disarankan Lewat Jalur Laut

Sebanyak 1,2 juta vaksin Sinovac telah tiba di Indonesia pada 6 Desember 2020 pukul 21.31 WIB.

oleh Tira Santia diperbarui 08 Des 2020, 18:15 WIB
Diterbitkan 08 Des 2020, 18:15 WIB
Pabrik Vaksin COVID-19 Sinovac di Beijing
Seorang pekerja berada di dalam laboratorium di pabrik vaksin SinoVac di Beijing, Kamis (24/9/2020). Perusahaan farmasi China, Sinovac mengatakan vaksin virus corona yang dikembangkannya akan siap didistribusikan ke seluruh dunia, termasuk AS, pada awal 2021. (AP Photo/Ng Han Guan)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 1,2 juta vaksin Sinovac telah tiba di Indonesia pada 6 Desember 2020 pukul 21.31 WIB yang diangkut menggunakan kargo khusus pesawat Garuda. Namun kini vaksin tersebut masih dalam proses kajian sebelum divaksinkan kepada masyarakat.

Rektor Teknik Transportasi Laut ITS Tri Achmadi merekomendasikan untuk mendistribusikan vaksin ke berbagai daerah menggunakan konversi Landing Craft Tank (LCT) yang menjadi kapal logistik kemanusiaan untuk menjangkau wilayah kepulauan yang fasilitasnya terbatas.

“Melalui konversi kapal LCT yang ada saat ini, sehingga proses pembangunan lebih cepat dan murah,” kata Tri dalam webinar efektivitas PSBB dan dukungan logistik Kemanusiaan Transportasi pada masa pandemi, Selasa (8/12/2020).

Sebagaimana diketahui vaksin itu merupakan produk biologis yang memiliki kerentanan pada perubahan suhu atau sensitif. Sehingga vaksin harus disimpan pada suhu 2°C dengan 8°C, dan suhu ini harus terjaga baik hingga divaksinkan kepada penerima.

Ia menjelaskan proses menjaga suhu vaksin di kondisi ideal dari awal sampai akhir itu menggunakan cold chain (rantai dingin), tentu ini tidak mudah untuk menjaga suhu vaksin karena kondisi suhu di Indonesia yang tropis.

Adapun Cold Chain adalah distribusi logistik yang menggunakan temperatur kontrol di situlah yang digunakan untuk mendistribusikan makanan atau untuk kebutuhan bio pharmaceutical. Kemudian yang paling utama adalah tempat atau storage pengangkutan penyimpanan dari pengangkutan vaksin.

Oleh karena itulah peran angkutan laut sangat menentukan bagaimana nanti kondisi vaksin tersebut diterima di konsumen akhir, sehingga tempat yang dipakai, penjagaan, pemilihan waktu dan lainnya semuanya harus tepat.

“Secara teknologi transportasi kita lihat semuanya bisa diangkut dengan menggunakan reefer container dengan suhu 30°C sampai -45°C, bahkan kontainer itu bisa sampai -65°C,” katanya.

Ia melihat ada 4 jenis alat pengangkut yang bisa dipakai untuk mengangkut reefer container yaitu kapal kontainer biasa, kapal Roro, kapal penumpang yang bisa mengangkut kontainer kemudian ada juga Self propelled Barge untuk daerah yang masuk ke pedalaman.

“Saya kira bisa menggunakan kapal-kapal yang ada saat ini disinilah perlu mengintegrasikan distribusi logistik kemanusiaan dengan jaringan transportasi LSDP, Jadi bagaimana kita secara optimal bisa menggunakan kapal-kapal yang ada baik kapal penumpang atau penyeberangan,” pungkasnya.   

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Vaksin Covid-19 Datang, Pengusaha Senang

vaksin corona, vaksin corona sinovac, vaksin sinovac tiba di indonesia, vaksin covid, vaksin covid sudah tiba, vaksin covid-19 sinovac, sinovac
Vaksin Corona Sinovac disimpan di Bio Farma untuk dilakukan pengujian kembali sebelum akhirnya Vaksin COVID-19 buatan Sinovac Biotech Ltd memeroleh izin edar dan vaksinasi massal dilakukan. Vaksin Sinovac disimpan di cool room dengan suhu 2-8 derajat celcius (Foto: Muchlis Jr - Sekretariat Presiden)

Kehadiran vaksin Covid-19 dinanti jutaan orang di Indonesia. Perlahan tapi pasti, optimisme melawan pandemi semakin meningkat yang mana tidak hanya berpengaruh terharap kasus Covid-19, namun terhadap pemulihan ekonomi.

Bagi pengusaha, datangnya vaksin berarti sedikit demi sedikit membangun kepercayaan para konsumen untuk kembali membelanjakan uang mereka. Pengusaha pun mengapresiasi kedatangan vaksin sebagai langkah awal imunisasi masal untuk mencegah penularan virus.

"Dunia usaha menyambut baik dan mengapresiasi pemerintah yang sudah mulai menyediakan vaksin di Indonesia. Kami yakin ini bisa jadi game changer untuk pemulihan ekonomi di 2021," ujar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (8/12/2020).

Alasannya, tentu karena adanya vaksin menjadi pendorong bagi pengendalian Covid-19 sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk beraktivitas secara fisik dan meningkatkan permintaan melalui konsumsi.

Kendati, Shinta menyoroti keamanan dan efektivitas vaksin yang harus divalidasi dan benar-benar terjamin kualitasnya. Hal itu juga harus dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat.

Kemudian, skema distribusi dan operasional harus berjalan cepat dan efektif dengan skala prioritas sesuai ketentuan pemerintah. Insentif terhadap pembiayaan vaksinasi juga harus sesuai dengan tingkat ekonomi masyarakat Indonesia.

Terakhir, Shinta menekankan agar masyarakat dapat terus diingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan meskipun sudah dilakukan vaksinasi.

"Kalau vaksin bisa efektif untuk mengendalikan Covid-19, maka pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen bisa tercapai," ujarnya.


Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia

Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya