Menhub Dukung Kolaborasi Maksimalkan Transportasi di Masa Pandemi Covid-19

Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan transportasi merupakan katalisator yang berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan pengembangan wilayah.

oleh Tira Santia diperbarui 08 Des 2020, 16:30 WIB
Diterbitkan 08 Des 2020, 16:30 WIB
Menhub Budi Karya
Menhub Budi Karya meniinjau proyek LRT di Dukuh Atas Jakarta. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan transportasi merupakan katalisator yang berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan pengembangan wilayah.

“Transportasi merupakan salah satu yang strategis dan sifatnya adalah multidimensi nah oleh karenanya transportasi ini melibatkan semua ilmu dalam pengembangannya,” kata Menhub dalam webinar efektivitas PSBB dan dukungan logistik Kemanusiaan Transportasi pada masa pandemi, Selasa (8/12/2020).

Sehingga pengembangan transportasi sangat penting artinya dalam mendukung dinamika pembangunan apalagi terhadap pembangunan di daerah yang terpencil, terluar, terisolir dan juga wilayah strategis nasional seperti kawasan strategis industri, KEK, dan lainnya.

Ia menjelaskan, pembangunan dan pengelolaan transportasi tidak hanya berbicara dari aspek pergerakan orang atau barang, tetapi juga aspek safety, security, service, dan compliance.

Serta perlu didukung dengan berbagai aspek arti fiskal, perekonomian, Iptek, SDM, aspek kewilayahan dan juga kesehatan terutama di tengah merebaknya pandemi covid 19.

Selain itu transportasi juga memiliki fungsi yang strategis untuk merekatkan integritas atau menjaga keutuhan wilayah Negara kesatuan republik Indonesia, dalam mengemban fungsi pelayanan publik baik skala domestik maupun internasional.

“Sejalan dengan visi presiden dan rencana RPJMN sampai 2024 ada tiga fokus bagi kementerian perhubungan itu aksesibilitas, konektivitas nasional dan kinerja pengembangan kapasitas layanan serta keselamatan keamanan transportasi,” ujarnya.

Oleh karena itu pentingnya untuk menjalin berbagai kolaborasi dengan berbagai pihak, menurut Menhub Badan Litbang Perhubungan tidak dapat bekerja sendiri dalam mewujudkan transportasi yang baik di Indonesia, melainkan perlu kolaborasi dengan berbagai stakeholder.

Misalnya dengan perguruan tinggi, Lembaga lain di pemerintahan dan asosiasi profesi, sehingga dengan adanya kolaborasi dengan berbagai macam sektor yang terlibat dalam perumusan bisa mewujudkan transportasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Saya sangat menekankan kolaborasi itu harus terjadi, oleh karenanya Saya minta kepada Kepala Badan Litbang Perhubungan untuk melakukan kerjasama melakukan kolaborasi dengan lembaga riset dan perguruan tinggi baik nasional maupun internasional,” pungkasnya.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

5 Cara Menhub Tarik Minat Masyarakat Gunakan Teman Bus

Teman Bus dari Kemenhub Siap Layani Perjalanan Warga Palembang Secara Gratis
Kementrian Perhubungan (Kemenhub) memberikan 45 unit Teman Bus ke Pemkot Palembang (Dok. Humas Kemenhub / Nefri Inge)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membeberkan beberapa strategi untuk menarik minat masyarakat menggunakan layanan bus baru, yakni Teman Bus. Pertama, mengintensifkan kegiatan sosialisasi terkait Teman Bus.

Menurutnya, sosialisasi menjadi salah satu aspek penting untuk menginformasikan kehadiran Teman Bus terhadap masyarakat setempat. "Jadi, satu kita mesti lebih giat melakukan sosialisasi ini," tuturnya dalam webinar Teman Bus Sesi Ke-2, Jumat (4/12).

Kedua, koordinasi bersama pemerintah daerah. Hal ini dimaksudkan untuk menunjang kelancaran operasional juga dalam rangka meningkatkan kepercayaan pengguna.

Ketiga, penyediaan armada yang tidak hanya laik jalan namun juga berdesain kece. Alhasil diyakini dapat membetot perhatian publik yang selama ini menilai transportasi umum berkesan kotor. "Sehingga bisnya harus dibuat keren-keren," imbuh dia.

Keempat, mempunyai pelayanannya prima. Antara lain dengan memperhatikan ketepatan waktu operasional dan menjaga kebersihan armada.

Terakhir, terintegrasi dengan fasilitas publik. Hal ini dimaksudkan untuk menunjang aktivitas pengguna agar lebih efisien kedepannya.

"Kalau itu semua dilakukan, seperti tepat waktu dan bersih, pasti diminati. Apalagi kalau kita operasikan bus ini, yang jadi kekuatannya point to point atau dari satu tempat ke satu tempat. Ini kalau kita kerjakan dengan baik, masyarakat pasti mau," tutupnya. 

Infografis Protokol Kesehatan

Infografis Harga Mati DISIPLIN Protokol Kesehatan
Infografis Harga Mati DISIPLIN Protokol Kesehatan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya