Pemerintah Bakal Setop Impor BBM di 2026

Pemerintah melalui Kementerian ESDM mencanangkan stop impor Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 2026.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Des 2020, 15:45 WIB
Diterbitkan 09 Des 2020, 15:45 WIB
RU IV Cilacap, Kilang BBM Terbesar di Indonesia Milik Pertamina
Kapal tanker bersandar di ereal kilang minyak Pertamina Refenery Unit IV Cilacap, Rabu (7/2). PT Pertamina melalui Refinery Unit (RU) IV Cilacap mengolah minyak bumi sebesar 348.000 BSD. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian ESDM mencanangkan stop impor Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 2026.

Secara keseluruhan, permintaan BBM pada 2026 akan mencapai 85,14 juta kilo liter (KL) yang nantinya akan dipenuhi dengan produksi sendiri dalam negeri.

“Diharapkan pada tahun 2026 kita sudah tidak mengimpor lagi BBM. Pengurangannya secara gradual dari tahun ini sekitar 16,76 juta KL kita mengimpor,” ujar Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji dalam Oil & Gas Stakeholders Gathering, Rabu (9/12/2020).

Adapun kebutuhan BBM dalam negeri pada tahun 2020 diproyeksikan sebesar 69,72 juta KL. Selain dari impor, pemenuhan kebutuhan BBM dalam negeri berasal dari BBN sebesar 8,43 juta KL, dan sisanya dari produksi BBM melalui kilang dalam negeri 44,52 juta KL.

Tutuka juga memaparkan produksi BBM pada tahun- tahun yang akan datang ini ditopang oleh tambahan produksi dari sejumlah kilang. Untuk target 2022, kementerian ESDM menargetkan tambahan produksi dari kilang Balongan.

Sedangkan di 2023 diharapkan ada tambahan produksi dari Kilang Balikpapan, dan pada 2026 berasal dari produksi BBM dari kilang Cilacap dan GRR Tuban.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ada Pilkada, Pertamina Pastikan Penyaluran BBM dan LPG Berjalan Normal

20150930-Pom Bensin-BBM-SPBU-Jakarta
Aktivitas pengisian BBM di SPBU Cikini, Jakarta, Rabu (30/9/2015). Menteri ESDM, Sudirman Said menegaskan, awal Oktober tidak ada penurunan atau kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) baik itu bensin premium maupun solar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada hari libur nasional tanggal 9 Desember 2020 ini, masyarakat di wilayah Provinsi Banten dan Jawa Barat akan bermobilisasi untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) serentak 2020.

Merespon hal tersebut, PT Pertamina (Persero) Regional Jawa Bagian Barat memastikan kesiapan stok dan pelayanan Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG), serta Avtur untuk menunjang aktivitas masyarakat.

Di wilayah Jawa Barat, Pilkada akan berlangsung di 8 kabupaten/kota. Diantaranya Kabupaten Bandung, Cianjur, Sukabumi, Karawang, Indramayu, Tasikmalaya, Pangandaran, dan Kota Depok. Sedangkan di Provinsi Banten, Pilkada berlangsung di 4 lokasi yakni Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kota Cilegon.

Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Barat mengatakan, adanya Pilkada Serentak sekaligus mempersiapkan libur Natal 2020 dan Tahun Baru (Nataru) 2021, Perseroan telah mengaktifkan tim Satuan Tugas (Satgas) mulai Rabu (7/12) hinggal awal tahun baru nanti, yang berperan melakukan pemantauan kondisi lapangan dan optimalisasi penyaluran dan pelayanan, serta memastikan keamanan serta kehandalan sarana dan fasilitas Pertamina.

“Menghadapi libur Pilkada Serentak serta persiapan jelang libur Natal dan Tahun Baru, Pertamina Regional Jawa Bagian Barat telah menyiagakan dan memastikan ketersediaan stok BBM dan LPG di seluruh lembaga penyalur resmi BBM dan LPG, maupun kehandalan sarana, fasilitas, serta stok produk di Fuel Terminal,” ungkapnya.

Eko mengatakan, pihaknya memprediksi kenaikan konsumsi BBM jenis gasoline dan gasoil di wilayah Jawa Bagian Barat mulai awal Desember 2020 hingga Januari 2021. Untuk itu Pertamina menyiapkan tambahan sebesar lebih dari 34.700 kiloliter (KL) per hari, atau naik sekitar 4 persen dibandingkan penyaluran normal harian yakni sekitar 33.500 KL.

“Untuk mengantisipasi hal tersebut, seperti tahun sebelumnya Pertamina telah menyiapkan layanan tambahan di jalur tol dan wisata seperti SPBU kantong, layanan BBM modular, motorist Pertamina Delivery Service, dan mobile dispenser,” jelas Eko. 

Infografis Harga BBM Subsidi 2018 Tidak Naik

Infografis Harga BBM Subsidi 2018 Tidak Naik
Infografis Harga BBM Subsidi 2018 Tidak Naik
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya