Liputan6.com, Jakarta Harga emas hasil produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam naik Rp 6.000 per gram, sementara buyback bertambah Rp 8.000 per gram, pada Senin, 21 Desember 2020.
Harga beli emas Antam naik Rp 6.000 menjadi Rp 976 per gram pada. Sedangkan harga buyback emas Antam naik Rp 8.000 menjadi Rp 862 ribu per gram.
Baca Juga
Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 862 ribu per gram.
Advertisement
Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.51 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
Untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 10.110.000, sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 19.580.000.
Antam menegaskan jika emas batangan ANTAM LM terjamin keaslian dan kemurniannya dengan sertifikat LBMA (London Bullion Market Association).
Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).
Berikut daftar harga emas Antam:
* Pecahan 0,5 gram Rp 538.000
* Pecahan 1 gram Rp 976.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.892.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.813.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.655.000
* Pecahan 10 gram Rp 9.255.000
* Pecahan 25 gram Rp 23.012.000
* Pecahan 50 gram Rp 45.945.000
* Pecahan 100 gram Rp 91.812.000
* Pecahan 250 gram Rp 229.265.000
* Pecahan 500 gram Rp 458.320.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 916.600.000.
Â
Â
Saksikan Video Ini
Harga Emas Bakal Catatkan Kinerja Positif di Akhir 2020
Harga emas diperkirakan akan bergerak di zona positif menjelang akhir tahun. Saat ini harga emas tengah menguji resisten di bawah angka USD 1.900 per ounce.
Dikutip dari Kitco, Senin (21/12/2020), survei mingguan terbaru yang dilakukan oleh Kitco memperlihatkan sentimen bullish yang cukup besar. Baik analis di Wall Street maupun para pelaku pasar yakin harga emas akan menguat meskipun volume transaksi kecil jelang libur akhir tahun.
"Kami melihat bahwa harga emas masih akan berayun antara merah dan hijau. Namun dari sisi fundamental masih akan tetap bullish," jelas analis komoditas Saxo Bank, Ole Hansen.
Dalam survei pada pekan ini, sebanyak 14 analis berpartisipasi. Sebanyak 11 analis atau 79 persen memperkirakan harga emas akan naik di minggu ini.
Sedangkan dua analis atau 14 persen memberikan suara netral dan satu analis atau 7 persen menyerukan harga emas akan anjlok.
Sedangkan para investor menyerukan harga emas akan melonjak pada pekan ini. Sebanyak 1.402 investor memberikan suara dalam survei online.
Sebanyak 1.048 investor atau sebanyak 75 persen menyatakan harga emas akan bullish atau menghijau pada minggu ini. Sedangkan 14 persen menyatakan akan bearish atau tertekan. Sedangkan 11 persen memilih netral.
Harga emas mendapat momentum yang kuat pada pertengahan bulan Desember karena keputusan dari Bank Sentral AS atau the Fed untuk menahan suku bunga acuan di level yang rendah.
Bank sentral juga mengisyaratkan bahwa mereka akan terus mempertahankan kebijakan moneternya yang sangat longgar di masa mendatang.
Meski pasar emas akan terganggu dengan volume rendah pada minggu ini analis senior RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan bahwa pasar telah membuat kemajuan teknis yang signifikan.
"Selama beberapa bulan terakhir, harga emas mengalami tekanan. Lalu saat ini mulai membangun kembali kuda-kuda. Saya pikir momentumnya sedang naik," jelas dia.
Menuju 2021, Pavilonis mengatakan bahwa investor akan mencari emas untuk melindungi nilai dari risiko inflasi yang meningkat karena langkah-langkah stimulus lebih lanjut dan dolar AS yang lemah.
Advertisement