Masyarakat Bisa Ikut Uji Coba KRL Jogja-Solo dengan Bayar Rp 1, Catat Tanggalnya

KCI akan melakukan uji coba operasional KRL Jogja-Solo.

oleh Athika Rahma diperbarui 19 Jan 2021, 20:15 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2021, 20:15 WIB
Ada Pergantian Wesel, KRL Beroperasi Hanya Sampai Stasiun Manggarai
Kereta commuter line melintas di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (13/2/2020). PT KCI melakukan rekayasa perjalanan KRL Bogor dan Bekasi terkait penggantian wesel atau persimpangan rel di stasiun Gambir dan Jakarta Kota. (merdeka.com/Magang/Muhammad Fayyadh)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan melakukan uji coba operasional KRL Jogja-Solo. Dijadwalkan, mulai tanggal 20 hingga 31 Januari akan dilakukan uji coba terbatas dengan instansi pemerintahan dan stakeholder terkait.

Sebagai bagian dari sosialisasi hadirnya KRL di wilayah Jogja-Solo, KCI juga akan mengajak masyarakat naik dan menguji coba KRL Jogja-Solo. Biayanya cukup Rp 1 saja.

"Tanggal 1 Februari masyarakat dapat mengikuti uji coba, tarifnya Rp 1, yang pasti harus memiliki tiket seperti yang tadi disebutkan sepertu KMT (Kartu Multi Trip), kartu-kartu bank, Commuterpay," ujar Direktur Utama KCI Wiwik Widayanti dalam tayangan virtual, Selasa (19/1/2021).

Wiwik menjelaskan, hal ini dilakukan agar pengguna dapat mengetahui layanan KRL karena tentunya berbeda dengan KRD (kereta rel diesel), baik dari sisi komersial, pelayanan dan operasional KRL tersebut.

Sementara itu, KRL ini nantinya juga akan melayani 11 stasiun, dari yang awalnya hanya 7 stasiun yaitu Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Prambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari dan Solo Balapan.

Frekuensi perjalanannya 20 perjalanan per hari dengan waktu tempuh 58 menit.

"Beberapa stasiun yang kita buka kembali jadi selama ini tidak ada angkutan penumpang dengan adanya KRL ini akan dibuka kembali," kata Wiwik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Segera Beroperasi, KRL Jogja-Solo Bakal Angkut 6 Juta Penumpang di 2021

KRL Solo - Jogja
KA Prameks merupakan angkutan kereta yang nantinya akan diganti dengan KRL untuk jalur Solo - Jogja.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

KRL lintas Jogja-Solo akan segera beroperasi menggantikan kereta Prambanan Ekspres (Prameks). Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zukfikri mengatakan, lintas KRL ini diproyeksi bakal mengangkut 6 juta penumpang pada 2021.

Hal ini dikarenakan wilayah Jogja-Solo telah menjadi wilayah aglomerasi dengan jumlah penduduk yang besar, sekitar 10 juta, sehingga membutuhkan angkutan massal yang memadai.

"Hasil studi kelayakan pembangunan elektrifikasi Jogja-Solo, didapati peningkatan potensi penumpang sangat signifikan. Pada 2021 diprediksi potensi penumpang KRL Jogja-Solo sekitar 6 juta," ujar Zulfikri dalam tayangan virtual bertajuk Hadirnya KRL Yogya-Solo, Selasa (19/1/2021).

Zulfikri melanjutkan, di koridor Jogja-Solo tersebar beragam obyek wisata sehingga lalu lintas penumpang diprediksi padat. Diharapkan, hadirnya KRL Jogja-Solo dapat mendukung pariwisata dengan transportasi umum masal dan ramah lingkungan.

"Tenntunya kehadiran KRL ini sangat memudahkan mobilitas dan memulihkan ekonomi di kawasan terdampak Covid-19," katanya.

Zulfikri melanjutkan, rencananya jalur ini akan dioperasikan dengan kapasitas yang lebih tinggi dari Prameks. Lalu, frekuensinya akan sama dengan Prameks, hanya armadanya saja yang diganti dengan kereta listrik.

"Saat dioperasikan secara komersial, KRL Jogja-Solo akan melayani penumpang selain Prameks juga bangkitan yang lain," katanya.

Dengan potensi yang besar, diprediksi KRL lintas Jogja-Solo akan mengangkut 29 juta penumpang di tahun 2035.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya