Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menargetkan mampu menyalurkan 6.000 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP hingga akhir kuartal I 2021.
Executive Vice President Consumer Lending Sales & Development BRI Handaru Sakti menjelaskan, BRI bersama para pengembang perumahan yang tergabung di Realestat Indonesia (REI) berkomitmen terus menyalurkan KPR Sejahtera FLPP meski pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Baca Juga
"Kami menargetkan penyaluran KPR Sejahtera FLPP hingga akhir triwulan I tahun ini bisa mencapai 6.000 unit rumah,” kata Handaru Sakti, dalam keterangan tertulis, Rabu (10/2/2021).
Advertisement
Ia mengatakan per Januari 2021, BRI sudah melakukan akad massal KPR Sejahtera FLPP dengan 613 debitur yang tersebar dari Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Bali, Sulawesi, hingga Papua.
Nantinya, akad massal secara virtual akan terus dilakukan BRI kedepannya, agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa segera mendapat hunian idaman.
Adapun akad massal virtual dilakukan BRI bekerjasama dengan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), REI Provinsi Banten, REI Sumut, REI Bali, REI Makassar, REI Jayapura, dan Ketua Apersi Sumatera Utara.
Menurutnya, dukungan terhadap program KPR Sejahtera FLPP harus dilakukan maksimal karena saat ini masih banyak masyarakat yang belum menghuni rumah yang layak.
Oleh karena itu, KPR Sejahtera FLPP hadir untuk mengikis jumlah kebutuhan perumahan (backlog perumahan) di Indonesia, sehingga berujung pada semakin banyaknya masyarakat, khususnya MBR, yang bisa menghuni rumah layak.
“KPR Sejahtera FLPP juga membawa manfaat bagi pelaku sektor properti yang memiliki dampak terhadap 175 industri turunan,” ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
KPR BRI Tumbuh 10 Persen
Besarnya perhatian BRI terhadap pemenuhan kebutuhan hunian masyarakat terlihat dari pesatnya pertumbuhan nilai KPR yang disalurkan sepanjang 2020, yakni mencapai 10,9 persen secara tahunan, kata Hendaru.
Tahun ini, penyaluran KPR oleh BRI diproyeksikan meningkat seiring bertambahnya anggaran FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yang diberikan Kementerian PUPR.
“Alokasi FLPP dari pemerintah untuk 2021 mencapai Rp 8,1 triliun, naik dari jumlah di tahun lalu yang sebesar Rp 7,9 triliun. Komitmen mendukung pengentasan masalah backlog perumahan harus dimiliki setiap pihak, agar kedepannya tidak ada lagi masyarakat yang tidak memiliki hunian yang layak,” pungkasnya.
Advertisement