Melihat Lebih Dekat Kampung Sade dan Pengrajin Mutiara di Lombok

Menikmati keindahan Lombok belum lengkap jika tidak mengunjungi Kampung Suku Sasak Sade.

oleh Reza pada 04 Mar 2021, 18:45 WIB
Diperbarui 05 Mar 2021, 18:17 WIB
Suku Sasak Sade-Lombok- Angga Yuniar-20170519
Sebagian besar suku sasak bekerja sebagai petani, sementara kaum perempuan lebih mahir menenun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menikmati keindahan Lombok belum lengkap jika tidak mengunjungi Kampung Suku Sasak Sade. Kampung itu merupakan sebuah dusun kecil yang terletak di Desa Rambitan, Kecamatan Jumputan, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Di Kampung ini, seluruh warganya masih mempertahankan tradisi dan budaya suku sasak yang sebenarnya baik aktivitas maupun bangunan ataupun tata cara hidup. 

Untuk mengunjunginya, bisa menggunakan mobil sewaan. Pasalnya, hanya berjarak sekitar 20 kilometer (km) dari Bandara International Lombok (BIL). Jika tiba di kampung ini biasanya pelancong disambut dengan pergelaran tradisi musik tradisional suku sasak yaitu Gendang Beleq.

Di sini, menenun adalah mata pencaharian utama kaum perempuan Kampung Sade. Satu kain tenun seukuran taplak meja dapat diselesaikan dalam waktu satu minggu, sementara kain tenun ukuran besar penyelesaiannya membutuhkan waktu hingga satu bulan. Proses menenun kain Sasak dapat disaksikan langsung di Dusun Sade sehingga wisatawan akan mengetahui bagaimana sulitnya proses penenunan hingga akhirnya bahan kain tersebut bisa menjadi sehelai kain.

Setelah berkunjung ke kampung Sade, saat ke Lombok wisatawan perlu mengunjungi pengrajin mutiara. Berlokasi jalan Singosari Graha Majapahit, UMKM ini membuat aksesori yang terbuat dari mutiara. Mulai dari cincin, kalung, anting, bros bisa dibuat dari pengrajin tersebut. 

Semua aksesori itu dibanderol dengan harga terjangkau. Hal itu membuat para wisatawan tak ragu untuk membeli oleh – oleh ini. 

Kembangkan UMKM

Kampung Suku Sasak Sade dan pengrajin mutiara merupakan salah satu UMKM Lombok yang perlu dibina. Pasalnya, melalui budaya dan kerajinan itu UMKM Lombok bisa bangkit dan berkembang. 

Maka dari itu, Bank Indonesia (BI) menggelar acara Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 dengan tema "Eksotisme Lombok" yang akan berlangsung pada 3 - 31 Maret 2021.

Agenda utama dalam acara ini adalah showcase produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Acara ini akan menampilkan produk UMKM unggulan Nusa Tenggara Barat (NTB) dan seluruh Nusantara.

Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Nasional (GERNAS BBI) kali ini akan mengangkat tema Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang menekankan pada 3 pilar kebijakan yakni Korporatisasi,  Kapasitas dan Pembiayaan. Masyarakat bisa berpartisipasi dengan ikut dalam acara tersebut. Klik www.karyakreatifindonesia.co.id.

Senada dengan acara tersebut, Bank BCA juga turut mendukung melalui berbagai aktivitas yang bisa dilakukan oleh para pelaku UMKM.

BCA
Mengusung Tema Eksotisme Lombok, KKI 2021 Ajak Masyarakat Cinta Produk Lokal

Bank BCA mendukung para pelaku UMKM dengan memberikan wadah promosi. Melalui hal itu, setidaknya bisa mendorong masyarakat agar mencintai produk lokal dan memberikan manfaat bagi para pelaku UMKM.

Tak hanya itu, Bank BCA akan memberikan kesempatan kepada 20 UMKM NTB unggulan untuk bergabung dalam program Bangga Lokal. Program tersebut meliputi pelatihan dan pendampingan melalui webinar untuk seluruh UMKM di Lombok.

Dukungan BCA untuk Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, juga akan terus dilakukan melalui program Bangga Lokal dengan memberikan eksposur pada brand dan produk UMKM yang telah dikurasi dan juga promo menarik di beberapa marketplace Indonesia untuk meningkatkan penjualan produk lokal.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya