Tak Perlu Impor, Indonesia Justru Berpotensi Ekspor Beras Premium

Produksi beras Indonesia yang dalam masa panen raya berpotensi untuk diekspor ke luar negeri.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mar 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2021, 19:00 WIB
Musim Kemarau, Harga Gabah Kering Naik
Petani melakukan panen padi jenis Ciherang di kawasan Pantai Sukawayana, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Minggu (1/12/2019). Saat ini harga gabah kering mencapai Rp 5600/ kg dari harga semula Rp Rp 4700/kg. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan produksi beras dalam negeri yang dalam masa panen raya berpotensi untuk diekspor ke luar negeri. Hal ini mengingat permintaan dari mancanegara yang cukup tinggi.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan, beras lokal Indonesia khususnya beras organik diminati pangsa pasar negara lain pada setiap tahunnya dengan jaminan harga yang cukup baik di pasar internasional.

“Berdasarkan data IQFAST Badan Karantina Pertanian yang dihimpun di pelabuhan ekspor kita, permintaan beras kita di luar negeri cukup besar,” kata Kuntoro dikutip dari Antara, Minggu (28/3/2021).

Dia menyebut setidaknya sejak 2017 Indonesia telah melakukan ekspor sebesar 2.100 ton ke lima negara tujuan, yakni Belanda, Amerika Serikat, Malaysia, Belgia dan Bangladesh. Bahkan ekspor beras Indonesia sempat mencapai total 1.400 ton pada 2018 ke 14 negara, termasuk ke Jepang, Vietnam dan Tiongkok.

Kuntoro menyebut permintaan untuk beras dalam kategori premium atau kebutuhan khusus seperti beras organik ini masih terbuka lebar, mengingat selera pasar dari kebutuhan beras organik dan Horeka di luar negeri akan beras lokal Asia cukup bagus.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian volume ekspor beras pada tahun 2020 mencapai 230,2 ton, dan pada 2019 sebesar 341,1 ton.

“Volumenya memang agak menurun apalagi 2020 ada hambatan pandemi COVID-19, namun jumlah negara tujuan ekspor bertambah hingga 20 negara di dunia. Ini peluang yang harus ditangkap,” tegas Kuntoro.

Kementan meyakini peluang untuk ekspor beras akan terbuka kian lebar bila negara-negara di dunia mulai membuka akses pelabuhannya seperti sebelum pandemi COVID-19. Sementara untuk potensi produksi beras lokal, menurut Kuntoro, Indonesia masih memiliki potensi besar lantaran Indonesia masih punya cukup lahan wilayah pertanian dan memiliki kemampuan untuk produksi beras, hanya tinggal pengelolaan yang dilakukan secara baik.

“Kami yakin peluang ekspor beras ke pasar internasional ini akan terus terbuka dan kita mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional. Mentan Syahrul sudah memberi arahan khusus terkait peningkatan nilai tambah dan ekspor produk pertanian kita. Tinggal kita maksimalnya potensinya,” kata Kuntoro.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jokowi Tegaskan Tak Ada Impor Beras sampai Juni 2021

Jokowi
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat meninjau Gudang Beras Bulog , Jakarta, Rabu (25/2/2015). Pada kunjungan itu, presiden meresmikan penyaluran serentak beras miskin (raskin) dan operasi pasar beras tahun 2015. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara terkait polemik impor beras 1 juta ton. Dia memastikan pemerintah tidak akan mengimpor beras hingga Juni 2021.

"Saya pastikan sampai Juni 2021 tidak ada beras impor yang masuk ke negara kita Indonesia," ujar Jokowi dalam siaran pers resminya, Jumat (26/3/2021).

Indonesia disebutnya sudah hampir tiga tahun tidak pernah melakukan impor beras dari negara luar.

Jokowi juga mengatakan, memang pemerintah sebenarnya juga punya ikatan kerja sama untuk menyerap beras dari Vietnam dan Thailand.

Namun perjanjian tersebut hanya untuk siaga jika Indonesia kekurangan stok beras di masa pandemi Covid-19 ini.

"Dan saya tegaskan, memang ada ada MoU dengan Thailand dan Vietnam. itu hanya untuk berjaga-jaga. Mengingat situasi pandemi yang penuh dengan ketidakpastian," ungkapnya.

"Saya tegaskan sekali lagi, berasnya belum masuk," seru Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya