Liputan6.com, Jakarta - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan, anggaran pembangunan rumah melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sepanjang 2021 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Untuk tahun 2021, alokasi anggaran untuk FLPP jauh lebih besar dari tahun sebelumnya, kurang lebih sekitar Rp 16,2 triliun. Sebelumnya, anggaran hanya Rp 9 sampai Rp 11 triliun,” ujar Basuki secara virtual, Rabu (31/3/2021).
Peningkatan anggaran FLPP diakui Basuki tak terlepas dari keinginan Kementefian PUPR untuk menyediakan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat. Oleh karena itu, target pembangunan 1 juta rumah sudah melebihi target.
Advertisement
Baca Juga
"Kami di Kementerian PUPR melakukan pembangunan perumahan melalui FLPP dengan program 1 juta rumah sampai dengan 2021 sudah terbangun hingga 1,1 juta unit,” ujarnya.
Untuk mengetahui perkembangan hunian rumah, Basuki mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan PLN. Hal ini juga terkait aliran listrik yang memasok rumah tersebut.
"Ini upaya kita untuk mengintegrasikan data terkait penyaluran FLPP dan integrasi dengan PLN bisa lebih efektif. Jadi saya kira dengan data ini kami bisa memonitor berapa yang sudah dihuni," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penyaluran FLPP
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) mencatat penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk rumah subsidi tahun ini mencapai realisasi 106,59 persen.
Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan pencapaian itu setara dengan nilai Rp11,23 triliun bagi 109.253 unit rumah. Sehingga total capaian penyaluran FLPP dari tahun 2010 hingga per 28 Desember 2020 adalah sebesar Rp55,59 triliun untuk 764.855 unit rumah.
Advertisement