Jakarta Masuk Kota Termahal di Dunia Didorong Pertumbuhan Kelas Menengah Atas

Jakarta dinobatkan sebagai salah satu kota termahal di dunia. Hal tersebut berdasarkan riset yang dilakukan oleh Bank Julius Baer.

oleh Andina Librianty diperbarui 14 Apr 2021, 20:46 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2021, 20:45 WIB
Mencari Peruntungan di Monas
Pedagang kaos cendera mata keliling berinteraksi dengan wisatawan kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (2/1/2021). Sejumlah tempat wisata dan taman terbuka yang dikelola Pemprov DKI ditutup selama hari Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta dinobatkan sebagai salah satu kota termahal di dunia. Hal tersebut berdasarkan riset yang dilakukan oleh Bank Julius Baer lewat Global Wealth and Lifestyle Report 2021. Jakarta masuk posisi 20 dari daftar 25 kota termahal di dunia.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menjelaskan, Jakarta masuk dalam daftar kota termahal tak lepas dari pertumbuhan kelompok menengah atas yang sangat tinggi.

Mereka dinilai membutuhkan barang-barang untuk mendukung gaya hidupnya. Dalam hal ini termasuk membeli tas-tas mewah seperti Hermes dan Louis Vuitton.

"Pertumbuhan kelompok menengah atas ini sangat tinggi dan ini pasti akan membutuhkan suplai. Mereka membutuhkan barang-barang untuk mendukung gaya hidupnya, misalnya orang kaya perlu beli tas Hermes, LV dan lainnya," tutur Piter kepada Liputan6.com pada Rabu (14/4/2021).

Di sisi lain, menurut Piter, harga yang terlalu mahal di sebuah kota juga akan direspons oleh warganya, termasuk di Jakarta. Misalnya dalam hal properti.

"Kemahalan itu hanya untuk gaya hidup, dan di Jakarta, masyarakat akan menyesuaikan. Kalau tidak bisa beli di Pondok Indah, misalnya, jangan dipaksakan, akhirnya mereka beli apartemen murah atau cari yang di luar Jakarta," jelasnya.

Ditambahkan Perencana Keuangan, Mike Rini Sutikno, sejumlah harga produk yang mahal di Jakarta tidak lepas dari hukum supply dan demand. Permintaan naik, maka harga pun akan mengikuti.

"Kalau harga mahal biasanya mungkin karena tingkat harga naik, gaya hidup, dan biaya hidup semakin mahal," katanya.

Ia pun menekankan agar masyarakat bisa menekan tingkat konsumsi agar tidak konsumtif. Tingkat konsumsi sendiri sejatinya turut membantu perekonomian bergerak.

"Kalau diamati di kota-kota besar pendorongnya adalah konsumsi dan gaya hidup konsumtif juga. Itu kenapa di kota besar seperti Jakarta termasuk mahal," jelasnya.

Jakarta Masuk Daftar Kota Termahal di Dunia

Mencari Peruntungan di Monas
Pedagang kaos cendera mata keliling berjualan di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (2/1/2021). Meskipun Tugu Monas masih ditutup sejak awal pandemi Covid-19 tahun 2020, semangat para pedagang untuk berjualan tak pernah pudar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Bank Julius Baer merilis Global Wealth and Lifestyle Report 2021, yang berisi daftar kota termahal di dunia. Ibu Kota Indonesia, Jakarta berada di peringkat ke 20 dari daftar 25 kota termahal di dunia.

Dikutip dari CNBC pada Selasa (13/2/2021), Asia menjadi tempat termahal di dunia. Asia dinilai memiliki ketahanan menjaga harga tetap tinggi meski di tengah pandemi Covid-19.

Global Wealth and Lifestyle Report 2021 menyebutkan bahwa Asia merupakan kawasan paling mahal bagi individu berpenghasilan tinggi dan sangat tinggi (HNWIs).

Empat dari lima kota termahal untuk HNWIs, yakni individu dengan USD 1 juta atau lebih aset yang dapat diinvestasikan, kini berada di Asia.

Berikut 25 kota termahal di dunia tersebut:

1. Shanghai

2. Tokyo

3. Hong Kong

4. Monako

5. Taipei

6. Zurich

7. Paris

8. London

9. Singapura

10. New York

11. Bangkok

12. Dubai

13. Milan

14. Sidney

15. Barcelona

16. Manila

17. Frankfurt

18. Moskow

19. Miami

20. Jakarta

21. Sao Paulo2

2. Mumbai

23. Mexico City

24. Vancouver

25. Johannesburg

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya