Soal Diskon Ongkir Harbolnas, Pengusaha E-Commerce Tunggu Komando Pemerintah

idEA terus fokus untuk aktif mengkampanyekan gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) dalam program Harbolnas.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2021, 19:45 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2021, 19:45 WIB
Berburu Diskon di Harbolnas
Calon Konsumen membuka aplikasi situs belanja online di Kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Konsumen berburu diskon di salah satu situs jual beli online yang menawarkan beragam potongan harga khusus pada hari belanja online nasional (Harbolnas). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga menyatakan, pelaku usaha e-commerce menunggu arahan pemerintah atas rencana pemberian subsidi ongkos kirim pada program Hari Belanja Online Nasional Ramadan (Harbolnas Ramadan). Sejauh ini idEA belum bisa mengungkapkan mekanisme dan aturan mainnya. 

"Kita masih menunggu arahan dari pemerintah mengenai apakah pemerintah mengalokasikan (subsidi ongkir) apa nggak," ungkapnya dalam acara Dialog Rabu Produktif bertajuk Langkah Tingkatkan Geliat Transaksi, Rabu (28/4/2021).

Namun, terlepas dari itu, pihaknya mengaku tengah fokus untuk aktif mengkampanyekan gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) dalam program Harbolnas. "Terlepas dari pemerintah akan mengalokasikan atau tidak, kita tetap akan berfokus membuat kampanye Hari Bangga Buatan Indonesia ini," tekannya.

Mengingat, tingginya peluang bisnis yang ada pada momen Harbolnas Ramadan tahun ini setelah Pemerintah Jokowi kembali melarang Mudik Lebaran mendatang. IdEA memproyeksikan akan banyak orang yang tidak bisa mudik untuk berbelanja di program Harbolnas guna mengirimkan makanan atau bingkisan lain ke sanak saudara di kampung halaman.

"Seperti mengirimkan makanan ke sanak saudara atau lainnya," bebernya.

Oleh karena itu, dia meyakini dengan aktif melakukan kampanye BBI bisa meningkatkan animo masyarakat untuk turut menyemarakan Harbolnas tahun ini. Sehingga bisa mendorong proses pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan konsumsi masyarakat.

"Jadi, kita fokus di Hari Bangga Buatan Indonesia di bulan Ramadan ini. Kita bisa fokus membantu pemulihan perekonomian dengan media online tersebut," tegasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Subsidi Rp 500 Miliar

Berburu Diskon di Harbolnas
Calon Konsumen membuka aplikasi situs belanja online di Kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Konsumen berburu diskon di salah satu situs jual beli online yang menawarkan beragam potongan harga khusus pada hari belanja online nasional (Harbolnas). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, pemerintah akan menyiapkan anggaran sebesar Rp500 miliar untuk mendukung hari belanja nasional. Anggaran tersebut akan digunakan untuk menyubsidi biaya ongkos kirim pembelian melalui platform online.

"Di mana untuk hari belanja nasional melalui online itu ditujukan untuk produk nasional dan pemerintah akan menyubsidi ongkos kirim sehingga pemerintah menyiapkan 500 miliar," katanya usai sidang rapat kabinet, Rabu (7/4).

Menko Airlangga menegaskan, subsidi ongkos kirim tersebut kan berlaku jika masyarakat membeli produk-produk dalam negeri. Artinya jika, pembelian produk dari luar ongkos kirim tetap akan ditanggung pribadi bukan dari pemerintah.

"Diutamakan untuk produk dalam negeri, ongkir ditanggung Pemerintah dalam bentuk subsidi dan ongkir ini disiapkan Pemerintah dengan anggaran sebesar 500 miliar rupiah," katanya.

Hari belanja nasional untuk tahun ini dimulai pada H-10 sampai dengan H-5 Lebaran. Pemerintah berharap dengan pemberian subsidi ini produk penjualan UMKM Tanah Air bisa meningkat tajam. Sehingga akan mendorong pemulihan ekonomi nasional.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya