Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Senior Faisal Basri mengajak netizen dan masyarakat agar menjauh dari perusahaan yang dikuasai para oligarki. Menurut dia, perusahaan-perusahaan tersebut sarat dengan praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Ajakan tersebut dikoarkan Faisal Basri melalui akun Twitter @FaisalBasri, yang pada saat itu tengah menyatakan penolakan terhadap penonaktifan 74 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akibat tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Baca Juga
Dalam tulisan tersebut, Faisal Basri turut menuduh keterlibatan sejumlah bank BUMN dan non-BUMN, yang ditenggarainya turut membiayai perusahaan tambang batu bara yang tidak ramah lingkungan.
Advertisement
"Kalau masih punya saham mereka: jual segera. Kita boikot bank-bank BUMN maupun non-BUMN yang masih dan akan terus membiayai perusahaan para oligark, terutama perusahaan tambang batu bara yang sangat tidak ramah lingkungan," tulis @FaisalBasri, seperti dikutip Rabu (12/5/2021).
Faisal menyatakan, dirinya telah mulai menarik seluruh saldo yang ada di rekening tiga bank BUMN miliknya. "Saya sudah mulai menarik seluruh saldo yang bisa ditarik di satu bank BUMN. Dua bank BUMN lagi menyusul," ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bank BUMN Ikut Beri Pinjaman ke Adaro
Pada waktu berdekatan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Greenpeace Indonesia juga sempat mengeluarkan postingan via Instagram, yang coba menunjukan adanya temuan terkait keputusan sejumlah bank BUMN mendanai bisnis energi batu bara PT Adaro Energy Tbk.
Dalam sebuah postingan pada akun Instagram @greenpeaceid dituliskan, berdasarkan hasil penelusuran tim riset Koalisi Bersihkan Indonesia, ditemukan sebanyak belasan bank yang terdiri bank BUMN dan bank milik asing terlibat dalam sindikasi yang memberikan pinjaman fantastis ke PT Adaro Energy Tbk senilai USD 400 juta, atau setara Rp 5,79 triliun.
Sejumlah bank BUMN disebutkan telah ikut mengambil keputusan problematik untuk mendanai PT Adaro Energy Tbk.
Greenpeace Indonesia lantas mencurigai sejumlah keistimewaan yang didapat Adaro Energy, terlebih perusahaan tersebut dimiliki oleh Garibaldi Thohir, kakak kandung dari Menteri BUMN Erick Thohir.
Liputan6.com juga telah mengkonfirmasi dan meminta tanggapan terkait hal tersebut kepada Adaro Energy. Namun hingga berita ini diturunkan, pihak Adaro Energy belum memberikan respons.
Advertisement