Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) prediksi jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek di berbagai stasiun akan membludak saat akhir pekan libur Lebaran  ini.
VP Corporate Secretary PT KCI Anne Purba mengatakan, pihaknya tengah memantau pergerakan di sejumlah stasiun yang diperkirakan terjadi kenaikan penumpang.Â
Baca Juga
Anne menilai, Stasiun Bogor dan Bekasi berpotensi jadi dua tempat pemberhentian terakhir yang ramai penumpang pada akhir pekan nanti.
Advertisement
"Seperti Manggarai, Pasar Minggu, Bogor, kemudian Bekasi adalah stasiun-stasiun yang kami pantau. Ini kan yang biasa dari Bekasi ke Jakarta, Bogor ke Jakarta, Jakarta ke Bogor, dan Manggarai ini adalah pusat transitnya," paparnya di Stasiun Manggarai, Jakarta, Jumat (14/5/2021).
Selain stasiun-stasiun itu, Anne melanjutkan, lonjakan penumpang juga rawan terjadi di Stasiun Tigaraksa dan Cikoya, Kabupaten Tangerang. Kedua stasiun tersebut jadi dua stasiun ujung sementara selama operasi KRL Commuter Line tidak sampai Rangkasbitung.
"Kemudian Tigaraksa dan Cikoya, di mana stasiun ini menjadi stasiun pemberangkatan dan stasiun akhir untuk Rangkasbitung. Jadi stasiun ini juga akan kami pantau," ujar dia.
Untuk mengantisipasi kepadatan, PT KCI mempersiapkan rekayasa pola operasi dengan menambah perjalanan ketika waktu puncak (peak hours). Salah satunya dengan memperpendek jarak waktu antar kereta (headaway) di jam-jam siang.Â
"Jadi kita sebenarnya melakukan 886 perjalanan per hari, dan operasionalnya sampai jam 8 malam. Biasanya kami menjalankan 984 perjalanan, tapi sampai jam 10 malam. Nanti teman-teman operasi kami akan lakukan pola operasi rekayasa lagi, memperkecil headaway siang hari," tuturnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Lonjakan Penumpang Diperkirakan Capai 400 Ribu
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berkunjung ke Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan pada Jumat (14/5/2021) atau hari ke-9 masa peniadaan mudik Lebaran 2021. Kunjungan tersebut untuk memastikan pergerakan penumpang di kawasan Jabodetabek, yang termasuk wilayah aglomerasi, tetap terkendali.
Di Stasiun Manggarai, Menhub mengatakan, tercatat sekitar 200 ribu pergerakan penumpang KRL pada 14 Mei 2021. Angka ini menurun dibandingkan masa normal sebelum berlakunya pengetatan pengendalian transportasi tepatnya pada 13 April 2021 yaitu sebanyak 368.805 orang.
Meski begitu, diperkirakan pergerakan penumpang KRL pada Sabtu dan Minggu besok akan meningkat tajam. Yakni berkisar di angka 300 ribu sampai dengan 400 ribu penumpang KRL perharinya.
"Untuk mengantisipasi kepadatan itu, Saya meminta kepada PT KCI untuk benar-benar mengawal protokol kesehatan dan pembatasan kapasitas maksimal penumpang. Petugas perlu ditambah dan lakukan dengan profesional," kata Menhub.
Menhub juga meminta untuk mengintensifkan pengecekan kesehatan secara acak (random) menggunakan rapid tes antigen di sejumlah stasiun keberangkatan yang berpotensi mengalami penumpukan penumpang. Hal ini guna menekan penyebaran virus Covid-19.Â
Minta Pemda Lakukan Pemetaan Lokasi KepadatanÂ
Sedangkan untuk mengendalikan pergerakan transportasi di kawasan aglomerasi, Menhub meminta kepada Pemerintah Daerah di wilayah aglomerasi seperti Jabodetabek, Medan, Semarang, Surabaya, Bandung dan Makasar untuk melakukan pemetaan lokasi yang kemungkinan terjadi kepadatan untuk mencegah potensi terjadi penyebaran Covid-19.
"Pergerakan transportasi di aglomerasi memang diperbolehkan, tetapi protokol kesehatan harus tetap dijaga dan jangan sampai terjadi kerumunan yang tidak terkendali," ucapnya.Â
Selain mengecek penerapan pengendalian transportasi, Menhub juga membagi-bagikan masker kepada penumpang dan petugas di Stasiun Manggarai. Dalam aksi blusukan kali ini turut hadir Dirjen Perkeretaapian dan jajaran PT KAI dan PT KCI.
Â
Advertisement