Menteri Bahlil Lahadalia Yakin Indonesia Jadi Incaran Investasi, Ini 3 Alasannya

Indonesia disebut Bahlil Lahadalia memiliki 3 daya tarik yang tidak dimiliki negara lain untuk urusan menggaet investor.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mei 2021, 18:23 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2021, 18:23 WIB
Panel V Rakornas Indonesia Maju
Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yakin Indonesia akan menjadi salah satu negara tujuan investasi dunia. Negara ini disebut memiliki 3 daya tarik yang tidak dimiliki negara lain untuk urusan menggaet investor.

"Kita punya harapan besar, punya optimisme besar Indonesia akan menjadi salah satu negara tujuan investasi, kenapa?. Karena kita luar biasa sekali. Tidak perlu diragukan," ujar Bahlil yang juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kerasnya dalam acara Indonesia Investment Forum 2021, Kamis (27/5/2021).

Daya tarik pertama ialah kekayaan potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki oleh Indonesia. Bahkan, tersebar merata di segala sektor penting.

"Kita mempunyai sumber daya alam baik dari perikanan, pertambangan, kehutanan," terangnya.

Selanjutnya, Indonesia juga mulai aktif melakukan transformasi pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Seperti pembangunan green energy melalui pembangkit listrik. "Nah, ini juga menjadi daya tarik tersendiri," ucapnya.

Saksikan Video Ini

Daya Tarik Lain

Bahlil Lahadalia
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Daya tarik terakhir ialah reformasi regulasi. Hal ini tercermin melalui kehadiran Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja).

Bahlil menjelaskan, melalui regulasi anyar tersebut nantinya proses perizinan kegiatan berusaha akan menjadi jauh lebih mudah. Selain itu, proses pengurusan juga bisa dilakukan secara digital melalui Online Single Submission (OSS)

"Undang-Undang (Cipta Kerja) ini memberikan tiga hal penting kepada pengusaha, pengusaha itu membutuhkan kepastian, kemudahan dan efisiensi, dan transparansi," jelas Bahlil.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya