Cerita Pengusaha Eceng Gondok Jadi UMKM yang Mendunia Berkat BRI Incubator

Ieko Damayanti menceritakan perjalanan bisnis handycraft-nya dan peran BRI Incubator dalam membawa produknya hingga mendunia.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 30 Mei 2021, 18:12 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2021, 17:44 WIB
Cerita Pengusaha Eceng Gondok Jadi UMKM yang Mendunia Berkat BRI Incubator
Ieko Damayanti pemiliki usaha CV Sahabat Alam, perusahaan handycraft dengan merek Ratu Eceng.

Liputan6.com, Jakarta Ukuran sebuah keberhasilan bagi wanita di era modern saat ini adalah mampu mandiri dan berdaya. Namun, menjadi berdaya dan mampu mengajak kaum perempuan di lingkungan sekitar meningkatkan taraf hidup merupakan sebuah kebanggaan yang tiada tara. 

Ieko Damayanti adalah perempuan yang mampu membuktikan hal tersebut. Perempuan berusia 33 tahun ini memiliki usaha CV Sahabat Alam, perusahaan handycraft dengan merek “Ratu Eceng” yang memberdayakan banyak kaum perempuan. 

Dia bercerita jalan hidupnya ini dimulai karena keresahan dirinya yang kesulitan untuk masuk ke dalam lingkungan kerja. Terlebih, tak banyak perusahaan yang mau merekrut gadis dengan bekal ijazah SMA ini. “Lulus SMA itu susah sekali mencari pekerjaan karena memang aku tidak sempurna yang bisa diterima oleh kantor-kantor atau perusahaan lain," katanya.

Akhirnya Ieko pun memutuskan untuk usaha eceng gondok lantaran dia melihat peluangnya cerah di masa mendatang. Ieko berpendapat pilihan membuka usaha menjadi sangat relevan pada saat itu. Terlebih, dia memang memiliki cita-cita untuk mandiri dan memiliki usaha sendiri.

Perjalanan Bisnis HandyCraft Ratu Eceng

HandyCraft Ratu Eceng
Intagram/ieko_ratueceng

Ieko melanjutkan, upayanya dalam merintis usaha bukan perkara yang mudah. Sebagai kawula muda, dia mengaku tak banyak modal dan pengalaman yang dimiliki. Ieko sangat tertarik dengan kerajinan dari eceng gondok. Dengan modal Rp150.000 saja, Ieko membuka industri anyam kecil-kecilan dan mulai belajar semua hal usaha secara mandiri. 

"Memang seharusnya aku mendirikan perusahaan. Akhirnya aku menggeluti usaha ini secara otodidak,” imbuhnya. 

Dia menuturkan proses merintis usaha eceng gondok ini pun tak langsung memberi hasil. Bahkan Ieko masih harus rela bekerja sampingan di sebuah toko konter gawai. Hal tersebut dilakukannya guna meningkatkan modal usaha dan mengembangkan terus usaha kecintaannya ini. 

Di luar itu, Ieko mengatakan dirinya pun mendapat dukungan pembiayaan modal usaha dari BRI untuk mengembangan usahanya. Bahkan, dukungan ini menjadi pengungkit luar biasa bagi usaha kecilnya ini. Dia sangat senang dan berterima kasih bisa bekerjasama dengan BRI dan menilai BRI sangat mendukung sekali baik dari segi permodalan, pendampingan, dan pelatihan-pelatihan.

 “Saya berpikir ini tidak hanya cukup sampai di sini tapi bagaimana usaha ini terus berkembang dan terus bermanfaat bagi orang banyak. Terimakasih BRI atas support luar biasanya,” imbuh ibu dari satu anak ini.

Jebolan Program BRI Incubator

Jebolan Program BRI Incubator
Berkat BRI Incubator, usahanya Ratu Eceng mendapatkan pembeli-pembeli luar negeri sehingga produknya bisa diekspor ke luar negeri.

Ieko meneruskan usaha Ratu Eceng-nya ini pernah mengikuti program BRI Incubator. Dari program tersebut usahanya masuk 10 besar di Indonesia. Berkat BRI Incubator ini pula usahanya dicarikan pembeli-pembeli luar negeri sehingga produknya bisa diekspor ke luar negeri. 

“Nah ketika BRILIANPRENEUR tahun lalu saya diundang dan lolos sehingga saya bisa menampilkan produk saya di event internasional tersebut. Dan disitulah saya akhirnya bertemu dengan buyer dari Los Angeles, pemasaran kita bukan hanya ke Los Angeles tapi pemasaran kita Alhamdulillah sudah ke Jepang,” ujar perempuan asal Tangerang ini. 

Dengan raihan tersebut, Ieko pun akhirnya melakukan pembaruan dari tujuan usahanya, yakni memberdayakan perempuan sekitar. Dia merasa perlu membagi keterampilan menganyam eceng gondok ke perempuan lain. 

Dia pun mencoba mengumpulkan superwoman lain di sekitarnya untuk menganyam eceng gondok. Ieko berharap dapat membantu para perempuan ikut menghasilkan pendapatan, dan berdaya di rumah tangga. Terlebih, keterampilan menganyam memang lebih tinggi dimiliki oleh para perempuan. Hal ini membuat produk Ratu Eceng menjadi lebih rapi dan berkualitas. 

Seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya orderan, jumlah orang-orang yang Ieko ajarkan makin meningkat. Tidak hanya di wilayah Sindang Jaya saja tapi sudah ke daerah-daerah kecamatan Ciledug hingga Parung.

Bisnis Bukan Sekadar Meraup Keuntungan

Terkait omset, Ieko mengaku saat ini usahanya mampu mencetak Rp15 juta hingga Rp 35 juta. Meski, capaian tersebut sudah sangat luar biasa untuk usaha kecil, Ieko tidak puas sampai situ saja.

“Usaha ini bukan hanya untuk meraup keuntungan bagi diri saya sendiri, tapi untuk masyarakat banyak,” imbuhnya. 

Dari usahanya yang sempat diremehkan orang, Ieko mampu membangun sebuah rumah baru, dan membuat rumah produksi anyam sendiri.  Ke depan, perempuan berusia 33 tahun ini juga berencana memiliki gallery rumah cantik anyam berlantai 3. 

Ieko merupakan salah satu nasabah BRI Unit Karang Tengah Ciledug yang memiliki kemauan dan kemampuan yang baik dalam mengembangkan suatu usaha. Berbekal kegigihan dan ketepatan waktu dalam melakukan pembayaran membuat dia bisa naik kelas dan diberikan fasilitas pinjaman KUR dengan pemberdayaan perempuan yang sekarang memang digalakkan oleh BRI.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya