Harga Emas Diprediksi Bisa Tembus USD 1.950 per Ounce

Para analis dan pelaku pasar meyakini bahwa harga emas akan terus bergerak naik atau bullish pada pekan ini.

oleh Tira Santia diperbarui 31 Mei 2021, 06:30 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2021, 06:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Para analis dan pelaku pasar meyakini bahwa harga emas akan terus bergerak naik atau bullish pada pekan ini.

Ada alasan dari optimisme para analis dan pelaku pasar ini. pertama adalah harga emas telah naik lebih dari USD 220 dalam dua bulan terakhir dan menutup pergerakan di atas angka USD 1.900 per ounce di minggu kemarin.

Selain itu, seiring momentum yang terus dibangun, analis memperkirakan harga emas akan tembus di angka USD 1.950 per ounce dan bisa mencetak rekor angka tertinggi.

"Tidak ada gunanya melawan tren seperti yang sedang berlangsung dalam emas," kata kepala analis Forexlive.com, Adam Button dikutip dari Kitco, Senin (31/5/2021).

Hasil survei harga emas Kitco menunjukkan bahwa dari 14 analis yang berpartisipasi, sebanyak 57 persen memberikan pandangan bullish. Sedangkan 21,5 persen bearish dan 21,5 persen lainnya netral.

Tren serupa terlihat di Main Street atau pelaku pasar. Dari 1.236 investor ritel yang berpartisipasi, 67 persen memperkirakan harga emas akan bullish. Sedangkan 17 persen memperkirakan bearish dan 16 persen netral.

 

Analisa

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Pada minggu lalu, harga emas bisa tembus level USD 1.900 per ounce seperti yang telah diprediksi dalam Survei Kitco sebelumnya. Harga emas mencetak level tertinggi dalam 4 bulan pada perdagangan Rabu.

Analis menyatakan bahwa pelemahan dolar AS dan injuag inflasi yang tinggi menjadi pendorong kenaikan harga emas. Selain itu, volatilitas di pasar kripto juga menjadi pendorong lainnya kenaikan harga emas

Wakil direktur Walsh Trading John Weyer menjelaskan, emas menjadi instrumen safe-haven yang sangat baik di lingkungan saat ini dengan melihat berbagai sentimen yang ada.

"Harga emas perlahan akan melayang lebih tinggi, jika ada ketakutan inflasi di luar sana. Emas akan menjadi tempat yang disambut baik oleh orang untuk meletakkan dananya," jelas Weyer.

Namun yang perlu diwaspadai adalah indeks dolar AS. Jika dolar AS mengalami penguatan maka akan sangat bahaya bagi harga emas.

Gerak kripto yang rata juga membantu harga emas untuk melambung," jelas Presiden Phoenix Futures and Options LLC Kevin Grady.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya