Harga Emas Bergerak Tipis Menanti Data Inflasi AS

Harga emas di pasar spot turun 0,1 persen pada level USD 1.891,05 per ounce

oleh Tira Santia diperbarui 10 Jun 2021, 07:30 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2021, 07:30 WIB
Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 666 Ribu per Gram
Penampakan emas batangan di gerai Butik Emas Antam di Jakarta, Jumat (5/10). Pada perdagangan Kamis 4 Oktober 2018, harga emas Antam berada di posisi Rp 665 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas bergerak tipis pada perdagangan Rabu karena investor menantikan data inflasi AS yang dapat membentuk arah kebijakan moneter Federal Reserve.

Dikutip dari CNBC, Kamis (10/6/2021), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen pada level USD 1.891,05 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,1 persen pada USD 1.895,50.

"Fundamental yang mendasari tetap menguntungkan untuk logam mulia karena The Fed tampaknya 'keras kepala' dan berpegang pada gagasan bahwa tren inflasi saat ini bersifat sementara dan dengan demikian kemungkinan akan menjaga kebijakan moneter yang longgar untuk saat ini," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

Meskipun mungkin ada reaksi pasar spontan jika inflasi berjalan lebih panas dari yang diharapkan. "The Fed kemungkinan akan tetap berpegang pada pandangannya bahwa setiap lompatan bersifat sementara," tambah Meger.

Pedagang akan memindai laporan indeks harga konsumen AS hari Kamis untuk mencari tanda-tanda bahwa Fed mulai mundur dari kebijakan moneter ultra-longgarnya. Pelaku pasar juga menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari yang sama.

“Satu elemen utama yang mendukung gagasan The Fed bahwa inflasi akan bersifat sementara, adalah bahwa dari basis historis, imbal hasil treasury tidak menunjukkan tekanan inflasi,” kata Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harga Bahan Mentah

Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 666 Ribu per Gram
Petugas menunjukkan emas batangan di gerai Butik Emas Antam di Jakarta, Jumat (5/10). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 666 ribu per gram pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Wyckoff menambahkan, bagaimanapun, bahwa melonjaknya harga bahan mentah merupakan indikasi tren inflasi, juga mendukung emas.

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang kemungkinan didorong oleh stimulus besar dari bank sentral dan pemerintah di seluruh dunia.

Tetapi harga emas semakin rentan terhadap kemunduran jangka pendek karena arus spekulatif sekarang melambat di samping arus fisik di tengah pertempuran India melawan COVID-19 dan memudarnya permintaan China, tulis TD Securities dalam sebuah catatan.

Selain harga emas, harga perak naik 0,8 persen menjadi USD 27,86 per ounce, paladium turun 1,2 persen menjadi USD 2.773,94. Sementara platinum turun 1,2 persen menjadi USD 1.148,07.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya