Rupiah Menguat di Tengah Lesunya Pergerakan Pasar Mata Uang

Rupiah dibuka di angka 14.420 per dolar AS, menguat dibanding dengan penutupan perdagangan sebelumnya

oleh Tira Santia diperbarui 25 Jun 2021, 10:55 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2021, 10:55 WIB
FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Jumat ini. Rupiah menguat seiring pelaku pasar yang mencerna komentar beragam terkait kebijakan moneter oleh pejabat bank sentral AS The Fed.

Mengutip Bloomberg, Jumat (25/6/2021), rupiah dibuka di angka 14.420 per dolar AS, menguat dibanding dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.440 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah kembali bergerak melemah ke 14.440 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.420 per dolar AS hingga 14.442 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 2,78 persen.

"Pasar mata uang bergerak lesu di tengah trader yang mempertimbangkan sinyal yang berbeda dari para pejabat Federal Reserve AS terkait waktu pemangkasan stimulus moneter," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya dikutip dari Antara, Jumat (25/6/2021).

Dolar AS mendapatkan beberapa dukungan semalam dari dua pejabat The Fed yang mengatakan bahwa periode inflasi yang tinggi di Amerika Serikat dapat lebih lama dari perkiraan.

Presiden The Fed Richmond Thomas Barkin menyatakan bahwa tekanan inflasi jangka pendek akan mereda menuju kuartal keempat. Sedangkan Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker menyampaikan bahwa ekonomi AS pada umumnya dalam kondisi yang baik.

Namun, pada Selasa (22/6) lalu, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa tekanan harga seharusnya akan mereda dengan sendirinya.

 

Pergerakan Dolar

(Foto: Ilustrasi dolar AS, investasi, uang. Dok Unsplash/Pepi Stojanovski)
(Foto: Ilustrasi dolar AS, investasi, uang. Dok Unsplash/Pepi Stojanovski)

Dolar AS melemah pada hari Kamis (24/6) lalu, setelah menghabiskan pekan ini secara bertahap menjauh dari level tertinggi dua bulan setelah sikap Federal Reserve AS yang secara mengejutkan hawkish dalam hasil pertemuan mereka pada pekan lalu.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya saat ini berada di level 91,769, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu di posisi 91,814.

Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,497 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,487 persen.

Pada Kamis (24/6) lalu, rupiah ditutup terkoreksi 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.440 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.433 per dolar AS. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya