PPKM Darurat Diperpanjang hingga Akhir Juli 2021, Jokowi Akui Banyak Risikonya

Menko Muhadjir mengatakan perpanjangan PPKM darurat jadi keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas.

oleh Arief Rahman H diperbarui 16 Jul 2021, 20:16 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2021, 20:15 WIB
FOTO: Penyekatan PPKM Darurat di Jalan Lenteng Agung Raya
Dua kendaraan panser milik TNI digunakan untuk menyekat ruas Jalan Lenteng Agung Raya arah PS Minggu, Jakarta, Selasa (6/7/2021). Penyekatan dilakukan untuk mengurangi mobilitas warga selama pemberlakukan PPKM Darurat se Jawa-Bali 3-20 Juli 2021. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta PPPKM darurat akan kembali diperpanjang pemerintah hingga akhir Juli 2021. Ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy di Yogyakarta, hari ini.

Dia mengatakan perpanjangan PPKM darurat jadi keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas.

"Tadi Rapat Kabinet terbatas yang saya ikuti waktu saya di Sukoharjo (Jateng) sudah diputuskan Bapak Presiden dilanjutkan sampai akhir Juli PPKM ini," kata dia melansir Antara, Jumat (16/7/2021).

Muhadjir mengungkapkan jika Presiden mengakui jika keputusan perpanjangan PPKM darurat memiliki banyak risiko.

Risiko dimaksud termasuk cara menyeimbangkan antara mendisiplinkan warga menaati protokol kesehatan sesuai standar PPKM Darurat dengan penyaluran bantuan sosial.

Soal bantuan sosial dikatakan tidak mungkin ditanggung pemerintah sendiri. Namun gotong-royong bersama masyarakat dan sejumlah instansi lainnya juga diperlukan dalam menghadapi pandemi ini saat PPKM darurat.

 

Saksikan Video Ini

Semua Ikut Bergotong-royong

Penyekatan pengendara saat PPKM Darurat di Jatim. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Penyekatan pengendara saat PPKM Darurat di Jatim. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Semua bergotong royong membantu mereka-mereka yang kurang beruntung akibat kebijakan PPKM darurat.

Dia mencontohkan pasokan masker. Keberadaan masker, dikatakan juga perlu menjadi perhatian mengingat tidak sedikit warga yang menganggap masker sebagai barang yang mahal.

Dia menambahkan, apapun istilah yang digunakan baik PPKM darurat atau PPKM super darurat, selama masyarakat tidak mau kompromi menahan diri melanggar prokes maka penanganan COVID-19 tidak akan berhasil.

Dia menekankan jika semua harus menyadari bahwa protokol kesehatan merupakan hal yang utama agar penanganan COVID-19 berhasil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya