Bos OJK: Literasi Keuangan Lindungi Investor dari Investasi Ilegal

OJK terus mendorong peningkatan literasi keuangan

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Agu 2021, 14:46 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2021, 14:45 WIB
Presiden Jokowi kumpulkan para pemimpin bank
Kepala OJK Wimboh Santoso menyampaikan paparan dalam pertemuan dengan pimpinan bank umum Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/3). Para pimpinan bank umum Indonesia tersebut dikumpulkan oleh Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan akan terus mendorong peningkatan literasi keuangan. Hal ini sejalan dengan terus bertambahnya jumlah investor individu yang membeli berbagai instrumen investasi keuangan.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, literasi keuangan bisa melindungi para investor dari investasi ilegal dan memitigasi investasi yang berorientasi pada keuntungan jangka pendek tanpa mempertimbangkan risiko, legalitas produk dan kewajaran dalam penawaran.

"Literasi keuangan menjadi aspek penting bagi investor ritel yang menjadi follower di pasar modal sehingga dapat melindungi investor dari investasi ilegal dan memitigasi investasi yang hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek yang tinggi," kata Wimboh dalam Virtual Opening Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT), Jakarta, Selasa (3/8).

Sampai Juni 2021, OJK tercatat jumlah investor di pasar modal meningkat menjadi 5,60 juta (96 persen yoy). Pertumbuhan tersebut didominasi oleh investor ritel terutama kalangan milenial yang mencapai 70 persen.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan negara harus bisa menciptakan pasar keuangan yang efisien dan lebih dalam. Sehingga akan meningkatkan efisiensi pasar keuangan dan mampu menjangkau pasar keuangan yang lebih luas hingga ke seluruh lapisan masyarakat.

"Terciptanya pasar keuangan yang efisien dan dalam akan meningkatkan efisiensi pasar keuangan serta memperluas jangkauan pasar keuangan," kata dia Purbaya dalam acara yang sama.

Caranya lanjut dia, dengan menciptakan kemudahan akses dan pilihan investasi yang lebih beragam. Sehingga masyarakat sebagai calon investor ritel bisa memilih produk jasa keuangan sesuai dengan minat dan kemampuannya. Sehingga pasar keuangan bisa mendukung pembangunan nasional yang lebih baik.

"Pasar keuangan yang efisien dan dalam akan turut mendukung terwujudnya stabilitas sistem keuangan yang lebih baik," kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

LPS

Ingin Tabungan Anda Dijamin LPS, Lakukan 3 Langkah Penting Ini!
Simpan uang Anda di bank yang dijamin oleh LPS agar hidup Anda lebih nyaman dan tenang.

Purbaya mengatakan LPS sebagai bagian dari otoritas regulator di industri perbankan, akan juga hadir untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan nasional lewat program penjaminan simpanan. Saat ini, semua bank yang beroperasi di Indonesia telah menjadi peserta penjaminan LPS, baik bank umum maupun BPR/BPRS.

Pemerintah akan terus mengembangkan instrumen inovatif lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berinvestasi di pasar keuangan. Selain untuk mewujudkan sektor keuangan Indonesia yang inklusif, partisipasi generasi muda dan masyarakat dalam berinvestasi dapat mendorong kemandirian bangsa untuk pembiayaan pembangunan di Indonesia dan menjadi penunjang stabilitas sektor keuangan yang lebih kuat.

Maka, untuk memberikan literasi keuangan kepada masyarakat, pemerintah dan berbagai otoritas bekerja sama dalam memberikan literasi keuangan. Literasi berseri ini akan memberikan pemahaman mengenai produk atau investasi di surat berharga negara, produk pasar modal serta bagaimana mengelola keuangan secara bijak.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya