PLTBg Sei Mangkei Target Turunkan Emisi Karbon 70 Ribu Ton per Tahun

Pertamina dan PTPN III berpotensi menurunkan emisi karbon sebesar 70 ribu ton per tahun dari Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Sei Mangkei.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Agu 2021, 19:30 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2021, 19:30 WIB
Ilustrasi Kawasan Industri
Ilustrasi Kawasan Industri.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) menyatakan, sinergi antara subholding Pertamina New Renewable Energy (NRE) dengan PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) berpotensi menurunkan emisi karbon sebesar 70 ribu ton per tahun dari Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Sei Mangkei.

PLTBg Sei Mangkei merupakan kerjasama antara Pertamina NRE dengan PTPN III yang dibangun untuk menyuplai listrik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dan sudah beroperasi sejak Januari 2020. Skema kerjasama yang digunakan adalah build, own, operate, transfer (BOOT).

"Kerjasama antara Pertamina NRE dengan PTPN III dalam pengembangan PLTBg Sei Mangkei merupakan kerjasama strategis untuk meningkatkan energi baru dan terbarukan pada bauran energi sekaligus menurunkan emisi karbon, khususnya di KEK Sei Mangkei yang memiliki konsep green economic zone," ungkap CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro di Jakarta, Sabtu (21/8/2021).

Kapasitas yang dimiliki PLTBg Sei Mangkei sebesar 2,4 MW dan dibangun di atas lahan seluas sekitar 2 ha milik PTPN III. PLTBg Sei Mangkei berbahan bakar palm oil mill effluent (POME) atau limbah cair kelapa sawit, dimana setiap tahunnya dapat menyerap POME hingga 288.350 meter kubik.

Pengolahan POME pada pabrik kelapa sawit secara terbuka menghasilkan gas metana yang tidak ramah lingkungan. Dengan adanya PLTBg Sei Mangkei, pemanfaatan POME berpotensi mereduksi emisi gas metana sekitar 2.500 ton CH4 atau setara 70 ribu ton CO2 dalam setahun.

"Sebagai bentuk komitmen dari PTPN Group dalam pengembangan EBT serta mendukung pencapaian target bauran EBT sebesar 23 persen pada tahun 2025. Kami wujudkan melalui pengembangan PLTBg dan program biogas co-firing di unit PKS PTPN Group dengan Pertamina NRE," ujar Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pengurangan Emisi Gas Metana

Hadapi Global Warming, Mesin Penghisap Emisi Karbon Kini Dibangun
Emisi karbon merupakan kunci penting untuk menghindari perubahan iklim saat ini. Solusinya adalah mesin penghisap karbon di Swiss. (Pixabay)

Ghani menambahkan, pengembangan PLTBg memberikan manfaat bagi perusahaan, yang meliputi pengurangan emisi gas metana dan karbon, pengurangan konsumsi listrik berbasis fosil serta penerimaan pendapatan. Pemanfaatan POME untuk PLTBg memberikan nilai ekonomis bagi PTPN III yang mencapai hampir Rp 3,5 milyar per tahun.

Di samping PLTBg, Pertamina NRE juga membangun PLTS di KEK Sei Mangkei dengan kapasitas 2 MW. PLTBg dan PLTS Sei Mangkei masing-masing berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 70 ribu ton per tahun dan 2 ribu ton per tahun.

Potensi penurunan emisi tersebut semakin mendukung mendukung terwujudnya konsep Green Economic Zone KEK Sei Mangkei. Bagi konsumen industri di kawasan tersebut, pengembangan pembangkit EBT mendukung upaya mereka yang fokus untuk mendapatkan green certificate.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya