Harga Minyak Naik Dekati Level Tertinggi sepanjang Agustus 2021

Harga minyak mentah AS naik 34 sen atau 0,548 persen menjadi USD 69,08 per barel.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 31 Agu 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik pada penutupan perdagangan Senin (Selasa waktu Jakarta), tetapi kenaikan ini masih di bawah level tertinggi sepanjang agustus 2021.

Kenaikan harga minyak terjadi karena adanya badai Ida yang melemahkan lokasi produksi atau pengeboran minyak di AS. Namun kemudian kenaikan tertahan karena organisasi negara pengekspor minyak tetap akan melanjutkan peningkatan produksi.

Badai Ida telah melemah setelah 12 jam menerjang beberapa wilayan di AS. Saat ini badai tersebut telah turun status menjadi badai Kategori 1. Ratusan anjungan produksi minyak dievakuasi menjelang badai dan hampir semua produksi minyak lepas pantai Teluk, atau 1,74 juta barel per hari dihentikan.

Setelah angin kencang dan hujan, hampir 1,2 juta rumah dan lokasi bisnis di Louisiana dan Mississippi pada Senin tanpa listrik. Badai yang bergerak ke daratan mengalihkan fokus pasar minyak ke masalah penyulingan apalah bisa kembali untuk memproduksi bahan bakar.

Exxon Mobil Corp mengatakan pada hari Senin bahwa mereka menutup unit kilang Baton Rouge, Louisiana, 520.000 barel per hari (bph) sampai utilitas kembali menyediakan listrik dan bahan baku tersedia.

“Kami dalam mode menunggu dan melihat seberapa parah penyulingan akan terpengaruh oleh pemadaman listrik,” kata analis Again Capital Management New York John Kilduff seperti dikutip dari CNBC, Selasa (31/8/2021).

"Akan ada perhitungan yang akan dilakukan akhir pekan ini karena kerusakan," lanjut dia.

Harga minyak mentah Brent naik 54 sen per barel atau 0,74 persen menjadi USD 73,23 per barel pada pukul 13.44 ET. Harga minyak ini sempat menyentuh angka tertinggi di USD 73,69 per barel, tertinggi sejak 2 Agustus.

Sedangkan harga minyak mentah AS naik 34 sen atau 0,548 persen menjadi USD 69,08 per barel. Tertinggi dalam sesi ini adalah USD 69,64 per barel, tertinggi sejak 6 Agustus.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

OPEC

lustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Harga minyak mentah Brent telah reli 40 persen di tahun ini, didukung oleh pengurangan pasokan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+. Selain itu, beberapa pemulihan permintaan dari keruntuhan akibat pandemi tahun lalu juga ikut mendorong harga minyak.

OPEC+ bertemu pada hari Rabu untuk membahas peningkatan produksi 400 ribu barel per hari yang dijadwalkan dalam produksi minyaknya, dalam apa yang akan menjadi pelonggaran lebih lanjut dari rekor pengurangan produksi yang dibuat tahun lalu.

Delegasi OPEC mengatakan mereka memperkirakan kenaikan itu akan terus berlanjut, meskipun menteri perminyakan Kuwait mengatakan pada hari Minggu bahwa hal itu dapat dipertimbangkan kembali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya