Strategi Jokowi Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari di 2030

Pemerintah Indonesia optimis target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) pada 2030

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Sep 2021, 13:59 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2021, 12:30 WIB
lustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia optimis target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030 mendatang tercapai.

Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui pidato pembuka yang dibacakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam acara webinar Indonesian Petroleum Association (IPA), Rabu (1/9/2021).

"Pemerintah tetap optimis untuk meningkat produksi migas melalui kegiatan eksplorasi dan produksi yang lebih masif dan agresif, dengan target produksi minyak sebesar 1 juta barel per day dan gas sebesar 12 ribu mmscf per hari pada tahun 2030," ucapnya.

Dalam rangka mencapai target besar tersebut tersebut, kepala negara meminta seluruh pelaku industri hulu migas agar dapat melaksanakan berbagai strategi yang telah dirancang pemerintah secara serius. Pertama, mempertahankan level produksi saat ini melalui optimasi produksi di berbagai lapangan eksisting.

"Antara lain, melalui manajemen yang baik, pelaksanaan program kerja yang agresif, masif serta efektif dan efisien, transisi wilayah kerja alih kelola secara cepat dan efektif, serta reaktivasi lapangan tidak berproduksi," bebernya.

Kedua, mempercepat tranformasi sumber daya menjadi produksi atau transformasi resources production melalui pengawasan dan pengendalian yang baik terhadap pelaksanaan rencana pengembangan lapangan, percepatan monetisasi lapangan-lapangan yang belum dikembangkan, hingga pengembangan migas non-konvensional di Indonesia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Percepatan Produksi

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Ketiga, percepatan penerapan pemroduksian tahap lanjut baik secondary maupun tertiary recovery yang diharapkan untuk dapat memberikan kontribusi tambahan produksi minyak bumi nasional, maupun mendorong KKKS untuk menjalin kerja sama strategis dengan pihak lain yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam pengembangan dan penerapan EOR.

Keempat, ialah peningkatan dan percepatan eksplorasi. Menurutnya, pemerintah selalu mendorong peningkatan kegiatan akuisisi dan peningkatan kualitas data migas secara terintegrasi.

"Sehingga, dapat menunjang kegiatan eksplorasi dan investasi hulu migas," sebutnya.

Terakhir, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan realisasi investasi di sektor hulu migas. Diantaranya dengan melakukan reformasi hukum untuk menunjang kegiatan berinvestasi dan berusaha di sektor migas.

"Seperti diantaranya dengan menghadirkan Undang-Undang Cipta Kerja," tandasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya