Wapres Ma'ruf Bongkar Penghambat Ekonomi Syariah Berkembang di Indonesia

Saat ini masih terdapat ketidaksesuaian kompetensi SDM yang dihasilkan dengan kebutuhan industri ekonomi syariah.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2021, 10:15 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2021, 10:15 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin  saat menghadiri Silaturahmi Kerja Nasional Masyarakat Ekonomi Syariah di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2019).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menghadiri Silaturahmi Kerja Nasional Masyarakat Ekonomi Syariah di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden, Ma'ruf Amin mengakui, permasalahan dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia masih terletak pada sumber daya manusia (SDM). Sebab, saat ini masih terdapat ketidaksesuaian kompetensi SDM yang dihasilkan dengan kebutuhan industri ekonomi syariah.

Padahal SDM, pendidikan dan riset di bidang ekonomi syariah merupakan faktor yang penting dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air.

Pada dokumen Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024, pengembangan kapasitas riset dan peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia merupakan salah satu strategi dasar yang menjadi ekosistem pendukung strategi utama. .

Demikian pula pada dokumen Blue Print Ekonomi dan Keuangan Syariah dari Bank Indonesia, penguatan riset, assesment dan edukasi merupakan pilar ke-tiga yang tak terpisahkan dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

"Kita masih menghadapi sejumlah persoalan dalam penyiapan SDM ekonomi syariah tersebut," kata Wapres Ma'ruf Amin dalam acara 1st Islamic Education Summkt Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Kamis (28/9).

Wapres Ma'ruf menyebut untuk memenuhi SDM, saat ini IAEI dan KNEKS bersama pemangku kepentingan terkait telah melakukan sejumlah upaya pengembangan SDM dan riset ekonomi syariah. KNEKS juga telah menyusun Rencana Implementasi Ekonomi Syariah tahun 2020-2024 yang berisi sejumlah program inisiatif utama, termasuk di dalamnya adalah Program Pengembangan SDM dan Riset Ekonomi Syariah Indonesia.

"Terkait hal ini saya mengharap agar IAEI lebih mempertajam konsep yang telah disusun tersebut," ujarnya.

KNEKS bersama Bank Indonesia, dan sejumlah perguruan tinggi juga telah menyelesaikan acuan kurikulum program studi S1 Ekonomi Syariah menyusun panduan pelaksanaan magang atau praktek kerja serta Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Ekonomi Syariah.

Kegiatan yang dapat dilakukan terkait Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik diantaranya adalah program pendampingan UMKM produk halal, program pendampingan BUMDES/Koperasi Syariah/BMT, penguatan literasi ekonomi dan keuangan Syariah, pendampingan pengelolaan kegiatan dan keuangan masjid, pendampingan Lembaga Amil Zakat serta pendampingan pengelola wakaf (Nadzir).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pengembangan Riset

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut, konsep sustainable development menjadi dasar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut, konsep sustainable development menjadi dasar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Dalam rangka pengembangan riset untuk mendukung industri halal, saat ini juga tengah didorong berkembangnya penelitian bahan baku substitusi untuk menghasilkan produk halal dan laboratorium pemeriksaan produk halal.

Upaya ini selaras dengan inisiatif strategis yang dilakukan oleh KNEKS, dan di antaranya penyelarasan riset ekonomi dan keuangan Syariah sesuai dengan kebutuhan industri dan pemangku kepentingan lainnya, serta pengembangan spesialisasi pusat-pusat riset halal, ekonomi dan keuangan Syariah.

"Melalui forum ini saya minta pemangku kepentingan agar berbagai acuan, panduan, dan program terkait pengembangan SDM, pendidikan dan riset bidang ekonomi syariah yang telah disusun tersebut diadopsi dalam sistem pembelajaran di Perguruan Tinggi," katanya.

Wapres Ma'ruf melanjutkan, sejauh ini KNEKS juga tengah menyusun Peta Jalan Pengembangan SDM Unggul dan Manajemen Talenta di Sektor Ekonomi dan Keuangan Syariah Tahun 2022-2024. Dia ingi Peta Jalan ini disempurnakan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait selaras dengan arah kebijakan dan program pengembangan SDM pada sektor keuangan syariah, keuangan sosial syariah, industri produk halal serta bisnis dan kewirausahaan syariah, maupun kebutuhan industri dan pasar.

"Secara khusus saya berharap agar IAEI menyusun rencana implementasi dari berbagai konsep yang telah dibuat oleh KNEKS dan pemangku kepentingan lainnya," kata dia.

Di samping itu, Wapres Ma'ruf juga mengajak seluruh pihak baik Kementerian/Lembaga, akademisi, dunia usaha dan asosiasi untuk terus meningkatkan sinergi dan koordinasi penguatan SDM, pendidikan dan riset bidang ekonomi syariah. Melalui kerjasama yang baik dari seluruh pihak maka sejumlah pekerjaan rumah terkait penyiapan SDM ekonomi syariah akan dapat diselesaikan dan pada gilirannya dapat mengakselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air.

"Saya mengharap IAEI yang merupakan lembaga tempat berkumpulnya para ahli ekonomi dan keuangan syariah dapat menjadi lokomotif arus baru pemikiran tentang pengembangan ekonomi dan keuangan syariah serta penguatan SDM-nya," pungkas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Infografis Sorotan 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin

Infografis Sorotan 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Sorotan 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya