Sambut KTT G20, Pemerintah Bakal Uji Coba Gelaran Internasional di Bali

Pemerintah akan melakukan uji coba gelaran acara berskala internasional sepanjang 2022 mendatang. Langkah ini menyambut forum G20 yang akan dilaksanakan di Bali.

oleh Arief Rahman H diperbarui 01 Nov 2021, 14:10 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2021, 14:10 WIB
The Westin Resort Nusa Dua, Bali
The Westin Resort Nusa Dua, Bali (dok. Instagram @westinbalihttps://www.instagram.com/p/Bt5RHWvh2O4/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy akan mengatakan pemerintah akan melakukan uji coba gelaran acara berskala internasional sepanjang 2022 mendatang di Bali.

Langkah ini menyambut forum KTT G20 yang akan dilaksanakan di Bali dan wilayah lainnya sepanjang tahun yang akan dimulai awal tahun 2022 mendatang.

“Provinsi Bali menjadi perhatian khusus karena pada Maret, April, Mei, dan sepanjang tahun sepanjang 2022 akan ada acara-acara besar berskala internasional yang mengundang banyak pimpinan negara sahabat,” katanya dalam Evaluasi PPKM, Senin (1/11/2021).

Ia mengatakan, pemerintah akan melaksanakan uji coba gelaran akbar tersebut dengan dipimpin oleh Kementerian Kesehatan.

“Akan ada uji coba untuk acara internasional di Bali oleh Kemenkes, supaya pemerintah daerah mengantisipasi hal-hal yang diperlukan jika di daerah akan dilaksanakan acara-acara internasional,” katanya.

Jokowi Undang Pemimpin Dunia Ke Bali 2022

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima penyerahkan simbolis untuk meneruskan estafet keketuaan atau presidensi G20 dari Italia.

Ini artinya untuk pertama kalinya Indonesia memegang presidensi G20 yang akan digelar pada tahun 2022.

Prosesi penyerahan presidensi tersebut dilakukan pada sesi penutupan KTT G20 Roma yang berlangsung di La Nuvola, Roma Italia, Minggu, 31 Oktober 2021. Perdana Menteri Italia Mario Draghi secara simbolis menyerahkan palu kepada Presiden Jokowi yang kemudian mengetukkan palu tersebut.

Dalam intervensinya, Jokowi mengapresiasi Italia yang telah berhasil memegang presidensi G20 tahun 2021. Dia menyampaikan bahwa Indonesia sangat terhormat terpilih menjadi presidensi G20 2022.

"Saya sampaikan selamat kepada Italia yang telah sukses menjalankan presidensi G20 di tahun 2021. Indonesia merasa terhormat untuk meneruskan presidensi G20 di tahun 2022," kata Jokowi, dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin (1/11/2021).

Dia menjelaskan bahwa presidensi G20 Indonesia akan mendorong upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia dengan tema besar 'Recover Together, Recover Stronger'. Pertumbuhan yang inklusif, people-centered  serta ramah lingkungan dan berkelanjutan, menjadi komitmen utama kepemimpinan Indonesia di G20.

"Upaya tersebut harus dilakukan dengan cara luar biasa, terutama melalui kolaborasi dunia yang lebih kokoh, dan inovasi yang tiada henti. G20 harus menjadi motor pengembangan ekosistem yang mendorong kolaborasi dan inovasi ini. Hal ini yang harus terus kita perdalam pada pertemuan-pertemuan kita ke depan," kata Jokowi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Peningkatan Kasus Covid-19

Presiden Jokowi melanjutkan lawatan kerja luar negerinya ke Glasgow, Skotlandia.
Presiden Jokowi melanjutkan lawatan kerja luar negerinya ke Glasgow, Skotlandia, usai menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma Italia. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden).

Sementara itu, sebelumnya Menko Muhadjir menyebut ada 131 kabupaten kota secara nasional yang mengalami peningkatan kasus Covid-19. Meski begitu, di wilayah lain pun ada yang mengalami penurunan.

Data tersebut merupakan agregat secara nasional, artinya penggabungan antara data Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali.

“Kondisi saat ini secara agregat angka nasional penularan terjadi penurunan, tetapi ada 131 kota kabupaten yang mengalami tren kenaikan, disamping ada beberapa kabupaten kota mengalami penurunan,” tuturnya dalam Evaluasi PPKM, Senin (1/11/2021).

Atas dasar data perolehan nasional tersebut, Menko Muhadjir menuturkan target vaksinasi untuk bisa dikerja hingga Desember 2021 yakni sekitar 291,6 juta dosis suntikan.

“Dimana (persentasenya) 80,9 persen untuk dosis satu, dan 59,1 persen untuk dosis kedua,” katanya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya