Sri Mulyani Sebut G20 Pegang Peran Penting Pulihkan Ekonomi Global dari Krisis

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan The Group of Twenty Finance Ministers atau G20 memiliki peran penting dalam membentuk kembali tata keuangan global dampak krisis, termasuk saat krisis keuangan global pada tahun 2008-2009.

oleh Tira Santia diperbarui 11 Nov 2021, 10:15 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2021, 10:15 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam International Conference : Road to Indonesia G20, Kamis (11/11/2021).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan The Group of Twenty Finance Ministers atau G20 memiliki peran penting dalam membentuk kembali tata keuangan global dampak krisis, termasuk saat krisis keuangan global pada tahun 2008-2009.

“Sejak krisis keuangan global 2008-2009, G20 telah membuat kemajuan penting dalam membentuk kembali, tata kelola Keuangan global,” kata Menkeu dalam International Conference : Road to Indonesia G20, Kamis (11/11/2021).

Menkeu menjelaskan langkah yang dilakukan G20 saat itu dalam menangani krisis keuangan tahun 2008-2009 yaitu G20 menerapkan regulasi makro ekonomi, dan regulasi makroPrudensial. Karena krisis keuangan global sumber krisisnya ada di sektor keuangan, khususnya perbankan.

Lebih lanjut, kata Menkeu, G20 juga memainkan peran yang sangat penting dalam memperkuat sistem regulasi Keuangan Internasional, termasuk koordinasi yang lebih baik antar negara.

“Jadi, G20 telah memantapkan dirinya sebagai tidak hanya sebagai forum yang sangat penting, tetapi G20 sebenarnya menciptakan banyak keputusan yang sangat penting, langkah itu dan juga mempengaruhi ekonomi global secara signifikan,” ujar Sri Mulyani.

Menurutnya, forum G20 memungkinkan para pemimpin dunia dapat bekerja sama untuk membahas terkait perekonomian, terutama dengan tujuan bersama untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi global untuk saling mendukung reformasi dalam sistem Keuangan Global dan juga mengatasi masalah yang sangat kritis misalnya, dalam menghadapi covid-19 dan tantangan perubahan iklim.

Sri menyebut, adanya pandemi covid-19 telah menciptakan kerugian bagi kehidupan manusia di seluruh dunia, dan juga menghadirkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Global, serta ekonomi global hingga dunia usaha. Pandemi juga mengakibatkan kemiskinan ekstrim di seluruh dunia.

“Ini jelas merupakan tantangan lain yang sangat kritis, hadirnya G20 sebagai forum adalah untuk merespon bersama, agar dunia dapat pulih bersama. Semua negara di dunia telah mengadopsi langkah luar biasa untuk Safe Life, serta Safe economy,” ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Forum Kerja Sama Multilateral

G20 di Roma, Italia
Pelaksanaan puncak acara G20 di Roma, Italia (Sumber: Facebook Sri Mulyani)

Adapun Menkeu menjelaskan G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia.

“Jadi pada dasarnya, di dalam 20 negara atau kawasan ini termasuk Uni Eropa, ini benar-benar dapat memiliki dampak penting dan signifikan terhadap ekonomi global, karena bagian mereka yang sangat sangat signifikan dalam PDB dalam perjalanan serta beberapa populasi,” pungkasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya