Liputan6.com, Jakarta Setiap negara pasti memiliki pendapatan nasional. Sebab, pendapatan nasional menjadi tolak ukur untuk menilai bagaimana kondisi perekonomian yang terjadi. Dengan adanya pendapatan nasional, suatu negara akan memperoleh beragam manfaat.
Seperti yang kita tahu, hampir seluruh negara memiliki pendapatan nasional. Salah satunya Indonesia.
Secara rutin setiap tahunnya, Indonesia akan memperoleh penghasilan yang bisa didapatkan dari berbagai sumber. Bisa dari pajak, non-pajak, atau hibah.
Advertisement
Namun, berbicara soal pendapatan nasional, mungkin masih ada yang belum paham apa itu pengertian dan manfaat.
Lantas apakah pendapatan nasional itu? Berikut penjelasannya menurut Liputan6.com, Selasa (7/12/2021).
Pengertian Pendapatan Nasional
Jika mengutip dari buku Ensiklopedia Seri Pendapatan Nasional, pendapatan nasional secara umum diartikan sebagai pendapatan/penghasilan yang diterima oleh suatu negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang. Adapun tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai.
Sementara itu, pendapatan nasional juga memiliki beberapa komponen. Adapun komponennya, menurut buku tersebut adalah konsumsi, tabungan atau investasi, pemerintah, dan masyarakat luar negeri.
Di samping itu, ternyata ada pula faktor-faktor yang memengaruhi pendapatan nasional ini. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Penggunaan teknologi industri
2. Permodalan
3. Stabilitas nasional
4. Kebijakan pemerintah
5. Pengetahuan ilmiah yang dimiliki oleh masayrakat
Advertisement
Konsep Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional juga ternyata memiliki konsep. Konsep tersebut dilihat dari banyaknya barang dan jasa yang telah dihasilkan.
Dari konsep tersebut kemudian pendapatan nasional dikelompokkan lagi menjadi 6 hal. Lebih lanjut, berikut ini keenam kelompok pendapatan nasional tersebut.
1. Gross Domestik Product (GDP)
Gross Domestik Product atau GDP disebut juga sebagai Produk Domestik Bruto (PDB). Ini merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara (domestik). Hasil tersebut ditambah dengan barang dan jasa yang dihasilkan oleh orang asing yang berada di negara tersebut selama satu tahun.
2. Gross National Product (GNP)
Gross National Product atau GNP disebut juga sebagai Produk Nasional Bruto (PNB). Ini adalah barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun. Di dalamnya termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh produksi warga negara yang berada di luar negeri. Akan tetapi, tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
3. Net National Product (NNP)
Net National Product (NNP) atau disebut Produk Nasional Neto (Produk Nasional Bersih (PNB) adalah GNP yang dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal. NNP sering juga disebut sebagai replacement.
4. Net National Income (NNI)
Net National Income atau NNI disebut juga sebagai Pendapatan Nasional Neto (PNN). Ini merupakan pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
5. Personal Income (PI)
Personal Income (PI) atau biasa disebut Pendapatan Perseorangan (PP) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat. Termasuk di dalamnya pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apa pun.
6. Disposable Income (DI)
Disposable Income disebut juga sebagai pendapatan yang siap dibelanjakan. Pendapatan nasional ini merupakan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.
Manfaat Pendapatan Nasional
Setelah membahas pengertian hingga pengelompokan, pendapatan nasional juga memiliki manfaat yang diberikan untuk negara. Adapun manfaat-manfaat tersebut antara lain:
1. Untuk keperluan analisis ekonomi serta perencanaan pembangunan nasional
2. Salah satu tolak ukur atau instrumen untuk menilai keberhasilan pembangunan nasional
3. Untuk mengetahui hasil-hasil pembangunan
4. Untuk menyusun rencana pembangunan nasional secara lebih rinci
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement