HSPNet Terdampak Kebakaran Gedung Cyber, Berapa Kerugiannya?

Gedung Cyber Jakarta kebakaran pada Kamis 2 Desember 2021. PT Parsaoran Global Datatrans atau populer disebut HSPNet ikut terdampak.

oleh Arief Rahman H diperbarui 02 Des 2021, 19:45 WIB
Diterbitkan 02 Des 2021, 19:45 WIB
FOTO: Proses Evakuasi Korban Kebakaran Gedung Cyber 1
Petugas pemadam kebakaran mengevakuasi korban kebakaran di Gedung Cyber 1, Jakarta, Kamis (2/12/2021). Kebakaran Gedung Cyber 1 mengakibatkan satu orang meninggal dunia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gedung Cyber 1 di Jakarta Selatan mengalami kebakaran pada Kamis 2 Desember 2021. Hal ini turun berdampak ke sejumlah layanan jaringan dari perusahaan yang beroperasi atau menaruh server di gedung Cyber yang kebakaran.

Salah satu yang terdampak adalah PT Parsaoran Global Datatrans atau populer disebut HSPNet. Hingga berita ini ditulis, jaringan yang dikelola HSPNet masih mengalami masalah. Bahkan, akses ke laman resmi HSPNet pun belum bisa diperoleh.

Tim Liputan6.com mengonfirmasi terkait dampak kebakaran Gedung Cyber 1 kepada HSPNet. Hasilnya penyedia jasa layanan internet itu mengakui merasakan dampaknya.

“Terdampak,” kata Direktur Teknis HSPNet, Daniel Jefri kepada Liputan6.com, Kamis (2/12/2021).

Kendati demikian dengan terdampaknya jaringan yang dialami HSPNet, Dani belum bisa menaksir kerugian yang dialami perusahaan. Ia pun mengaku hingga saat ini belum bisa mengakses peralatan yang ada di lokasi kebakaran Cyber Kuningan.

“Kerugian belum bisa ditaksir. Kebetulan kami belum bisa akses peralatan di lantai 2 Gedung Cyber,” kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Langkah Antisipasi

FOTO: Kebakaran Gedung Cyber 1
Petugas menyemprotkan air saat berusaha memadamkan kebakaran di Gedung Cyber 1, Jakarta, Kamis (2/12/2021). Sampai saat ini, penyebab kebakaran masih belum diketahui. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan antisipasi dampak kebakaran berlangsung panjang. Caranya dengan mengalihkan sementara operasional ke peralatan backup yang dimiliki perusahaan.

“Langkah antisipasi menambah backup peralatan dan data center,” kata dia.

Guna mengembalikan performa jaringan layanan internet yang dikelolanya, perusahaan akan melakukan migrasi ke peralatan backup yang dimiliki.

“Kebetulan kami punya backup, jadi estimasi 6 jam untuk migrasi karena beda gedung backup-nya,” tutupnya.

 

Sejumlah Layanan Internet Terganggu

FOTO: Kebakaran Gedung Cyber 1
Petugas mengevakuasi korban kebakaran di Gedung Cyber 1, Jakarta, Kamis (2/12/2021). Sampai saat ini, penyebab kebakaran masih belum diketahui. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Seperti diketahui, Gedung Cyber 1 menjadi lokasi sejumlah perusahaan teknologi beroperasi, mulai dari penyedia web hosting, perusahaan software, penyedia jasa internet hingga perusahaan keamanan siber.

Oleh sebab itu, kebakaran yang terjadi di lokasi tersebut ikut berimbas pada beberapa layanan. Salah satunya adalah Indo Premier Sekuritas dengan aplikasi IPOT yang mengumumkan untuk sekarang ini layanannya masih terganggu dan belum dapat digunakan sementara waktu.

"Saat ini kami sedang menghadapi situasi force majeure dimana data center kami di Gedung Cyber Mampang mengalami kebakaran yang mengakibatkan jaringan data beberapa sekuritas, termasuk IPOT terganggun dan belum dapat digunakan untuk sementara waktu," seperti dikutip dari akun media sosial resmi.

Selain Indo Premier Sekuritas, layanan lain yang juga mengumumkan terjadi gangguan dalam bertransaksi adalah Ajaib Investasi.

Melalui akun media sosialnya, perusahaan menuturkan untuk sementara akan terjadi gangguan dalam bertranskasi karena data center mengalami kebakaran.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya