Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah ditutup menguat menjelang libur Natal 2021. Penguatan rupiah ini didukung sentimen risk on atau kondisi pasar yang menunjukkan bahwa pelaku pasar sedang optimistis terhadap prospek kondisi perekonomian yang semakin membaik.
Kurs rupiah ditutup menguat 36 poin atau 0,26 persen ke posisi 14.197 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.233 per dolar AS.
Baca Juga
"Sentimen risk on mendominasi pasar sehingga mempersulit greenback untuk menemukan lebih banyak permintaan," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya dikutip dari Antara, Jumat (24/12/2021).
Advertisement
Laporan menunjukkan bahwa varian Omicron menyebabkan rawat inap lebih sedikit daripada varian Delta sehingga memungkinkan suasana pasar tetap optimistis.
Berita tentang vaksin dan rawat inap terkait Omicron juga membantu meningkatkan selera investor terhadap risiko, mengangkat saham dan mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi.
Dua pembuat vaksin mengatakan suntikan mereka terlindungi dari Omicron ketika data Inggris menunjukkan varian tersebut dapat menyebabkan kasus rumah sakit yang lebih sedikit secara proporsional daripada varian Delta, meskipun pakar kesehatan masyarakat memperingatkan pertempuran melawan COVID-19 masih jauh dari selesai.
Namun, outlook hawkish bank sentral AS The Fed dinilai dapat memulihkan permintaan pasar terhadap aset aman.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sesi Pembukaan
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.178 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 14.171 per dolar AS hingga 14.239 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat ditutup menguat ke posisi 14.219 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya 14.251 per dolar AS.
Advertisement