LPS Ramal Kredit Bank Tumbuh 8,9 Persen di 2022

Situasi ekonomi tahun ini akan lebih baik dari 2021. Kondisi ini jadi acuan pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga bakal naik.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 28 Jan 2022, 19:30 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2022, 19:30 WIB
FOTO: LPS Jamin Simpanan Nasabah Sampai Rp 2 Miliar
Nasabah antre untuk melakukan transaksi perbankan di KCU Bank Mandiri Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (26/2/2021). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin simpanan nasabah di bank hingga Rp 2 miliar per nasabah per bank dengan syarat 3 T. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memprediksi angka pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) di industri perbankan akan terus naik pada 2022.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa memperkirakan, situasi ekonomi tahun ini akan lebih baik dari 2021 lalu. Kondisi ini jadi acuan pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga bakal naik.

"Untuk pertumbuhan kredit prediksi kita adalah 5,1-8,9 persen tahun 2022. Sementara DPK di 8,5-9,4 persen," jelas Purbaya dalam sesi teleconference, Jumat (28/1/2022).

Menurut dia, proyeksi ini akan melanjutkan perbaikan intermediasi industri perbankan di akhir tahun lalu yang sudah mencapai 5,2 persen untuk pertumbuhan kreditnya secara tahunan (year on year/YoY).

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

DPK Tumbuh Melambat

FOTO: LPS Jamin Simpanan Nasabah Sampai Rp 2 Miliar
Nasabah melakukan transaksi perbankan di KCU Bank Mandiri Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (26/2/2021). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin simpanan nasabah di bank hingga Rp 2 miliar per nasabah per bank dengan syarat 3 T. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sehingga dia berpikir angka pertumbuhan kredit perbankan dan DPK akan terus membaik ke depan. Walaupun naiknya tidak akan gila-gilaan hingga menyentuh kisaran 15-20 persen.

"Karena memang environment globalnya mengurangi ruang untuk melakukan hal tersebut," ujar Purbaya.

"DPK juga akan tumbuh lebih lambat, karena sebagian uangnya masih akan masuk sistem. Sehingga sebagian uangnya sebagian dipakai untuk menggerakkan perekonomian," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya