Liputan6.com, Jakarta Bekerja jarak jauh terkadang menyenangkan karena bisa dilakukan dari rumah. Beberapa perusahaan bahkan memberikan waktu kerja yang lebih fleksibel agar karyawan merasa nyaman menjalankannya.
Namun terkadang, seringkali terdapat atasan yang masih tidak tahu waktu memberikan tugas kepada karyawan karena sudah melewati jam kerja.
Baca Juga
Di balik kelebihan, sistem kerja dari rumah atau work from home juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya masalah terkait jam kerja.
Advertisement
Di antara banyaknya pegawai, pasti ada karyawan yang telah kehilangan waktu istirahat atau santainya karena tugas dari atasan yang tidak mengenal waktu.
Sebelumnya, Korn Ferry telah melakukan survei kepada sekitar 500 profesional pada bulan November. Kemudian sebanyak 69 persennya mengatakan bos atau atasan mereka menginginkan para pegawainya selalu menanggapi panggilan dan email di luar jam reguler.
“Leluconnya bukan karena kami bekerja dari rumah, tetapi kami hidup di tempat kerja. Orang-orang kelelahan, dan sulit untuk menjadi produktif ketika segala sesuatunya terus berubah karena pandemi,” tutur salah satu pelatih manajemen waktu sekaligus Kepala Komunitas di Clockwise Anna Dearmon Kornick seperti melansir CNBC Make It, Minggu (6/02/2022).
Bila hal itu juga dirasakan Anda sebagai pegawai sebuah perusahaan yang diberi tugas di luar jam kerja, berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan ketika sedang bekerja dari rumah atau work from home (WFH):
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berlatih Mengatakan ‘Tidak’
Jika Anda diminta untuk bekerja di sore hari karena perlu menyelesaikan semua pekerjaan yang ditugaskan oleh rekan kerja atau manajer, Anda bisa menolak hal tersebut. Mengatakan “tidak” kepada rekan kerja atau bos memang dapat mengintimidasi. Akan tetapi, ini adalah praktik yang berharga untuk menetapkan batasan yang sehat dan menjadi karyawan yang lebih efektif.
Sebelum berbicara dengan atasan, sebaiknya urutkan lebih dulu tanggung jawab dan proyek pekerjaan Anda dari yang paling berharga hingga yang paling tidak bernilai. Itu berdasarkan dampak terbesar yang dirasakan oleh tim Anda.
“Kemudian, Anda bisa mendekati atasan dengan mengatakan kepadanya, ‘Saya bisa melakukan ini, tetapi saya lebih suka menghabiskan waktu untuk proyek yang saya tahu akan paling berharga untuk masa depan tim’,” saran Martin Moore, pakar kinerja kepemimpinan.
Lalu Moore pun menyarankan, bila seorang rekan kerja meminta bantuan, jujurlah dan beri tahu mereka bahwa Anda tidak memiliki bandwidth. Sebagai gantinya Anda bisa menawarkan untuk mencari orang lain agar bisa bekerja dengan tim mereka.
Perlu diingat, Anda juga berhak untuk mengatakan “tidak”. Apalagi ketika sudah bertentangan dengan diri Anda.
“Jangan kehilangan disiplin dan lakukan hal-hal yang membuat Anda tetap waras, apakah itu menghabiskan waktu hingga satu jam di gym ketika pagi hari atau menonton Netflix saat istirahat makan siang. Apa pun itu, luangkan waktu untuk diri sendiri,” kata Moore.
Advertisement
Buat Rutinitas Start-Up dan Shut-Down
Pembawa acara televisi Fred Rogers menyarankan beberapa strategi paling sederhana untuk menjaga keseimbangan kehidupan kerja yang sehat di rumah. Kornick menyebutnya sebagai rutinitas “shut-down”. Dengan kata lain, tindakan ini yang akan membantu mengubah kondisi mental ketika menyelesaikan pekerjaan di rumah.
“Rutinitas Anda itu bisa sesederhana meninjau kalender, memperbarui daftar tugas, dan mematikan laptop. Mengulangi tindakan ini di akhir setiap hari kerja akan memicu perubahan pola pikir yang memberi tahu otak bahwa sudah waktunya untuk beristirahat,” katanya.
Selain itu, dia juga menyarankan untuk membuat rutinitas “start-up” sebelum bekerja. Hal ini berguna untuk membantu Anda merasa tetap bersinergi selama seharian bekerja. Rutinitas ini mencakup membaca berita, minum secangkir kopi, atau peregangan.
Berpegang Teguh pada Jadwal
Ada banyak gangguan yang dapat menarik perhatian Anda saat bekerja dari rumah. “Ini bisa sangat sulit dicegah bila tidak disiplin diri untuk menyelesaikan pekerjaan,” kata Moore. Sebab itu, berpegang teguh pada jadwal yang sudah ditetapkan itu penting.
“Setiap minggu atau bulan, Anda dapat melihat ke belakang untuk mengetahui buat apa saja waktu yang dihabiskan sehari-hari Kemudian Anda bisa mulai merencanakan agenda hari kerja selanjutnya, tidak hanya seputar tugas yang perlu diselesaikan, tetapi juga pola produktivitas Anda,” kata Moore.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati