Akselerasi Pemulihan Ekonomi, Anak Muda Perlu Dilatih Jadi Pengusaha

Ada 3,7 juta pelajar SMK, SMA, dan MA yang lulus setiap tahun, 51 persen di antaranya tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi dan berisiko menganggur.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2022, 17:51 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2022, 12:45 WIB
Selain Bekerja, Siswa SMK Disiapkan Jadi Wirausaha Lewat Program Keterampilan Starbucks
Selain Bekerja, Siswa SMK Disiapkan Jadi Wirausaha Lewat Program Keterampilan Starbucks. foto; dok. Starbucks Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Pelajar dari lima SMA/SMK di Jakarta, Bandung, Semarang, Sidoarjo, dan Denpasar memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dalam pelatihan kewirausahaan bertajuk  Be Entrepreneurial Program yang digelar oleh PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM), Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia), dan Prestasi Junior Indonesia (PJI).  

Program edukasi yang berlangsung secara daring sejak Juli 2021 ini berhasil membekali hampir 700 pelajar dengan keterampilan perencanaan bisnis untuk pengusaha pemula.

Lebih dari itu, mereka juga ditantang untuk merealisasikan ide dan strategi bisnis yang telah dirancang. Hasilnya, 30 usaha mikro yang dibentuk mampu memperoleh total pendapatan bisnis mencapai 43 juta Rupiah selama dua bulan beroperasi. 

Direktur PT BNP Paribas AM, Maya Kamdani menyampaikan bahwa Be Entrepreneurial Program merupakan bagian dari inisiatif perusahaan untuk memperkenalkan tema impact investing kepada investor Indonesia.

Melalui Reksa Dana Indeks BNP Paribas IDX30 Filantropi hasil kolaborasi bersama Citi Indonesia yang mengusung tema tersebut, pihaknya berupaya mengedukasi investor agar tidak hanya mempertimbangkan return investasi secara finansial, tetapi juga memastikan bahwa aktivitas investasi yang dilakukan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan masyarakat secara jangka panjang.

 “Setiap tahunnya, dana sosial yang terkumpul melalui reksa dana ini dialokasikan untuk mendukung pemberdayaan generasi muda Indonesia agar mampu terlibat aktif dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di komunitas mereka, terutama untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. Program Be Entrepreneurial menjadi salah satu wujud nyata dari tujuan yang ingin diraih dari solusi investasi berkelanjutan ini,” jelas Maya. 

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyebutkan ada 3,7 juta pelajar SMA/SMK/MA yang lulus setiap tahun. Namun 51 persen di antaranya tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi dan berisiko menganggur.

Temuan ini selaras dengan data Badan Pusat Statistik yang menunjukkan angka pengangguran Indonesia selalu didominasi oleh lulusan SMA dan SMK selama sepuluh tahun terakhir. Untuk tahun 2021, tingkat pengangguran terbuka lulusan SMA sebesar 9,09 persen dan lulusan SMK sebesar 11,13 persen.

Melambatnya pertumbuhan dunia industri dan masifnya pemutusan hubungan kerja di masa pandemi COVID-19 semakin membatasi kesempatan kerja bagi kaum muda yang minim keterampilan dan pengalaman ini.

Melihat kondisi tersebut, kewirausahaan dapat menjadi salah satu solusi untuk mencegah pelajar SMA/SMK menjadi pengangguran pasca lulus sekolah dengan menjadikan bisnis sebagai pilihan pekerjaan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dorong Anak Muda Berwirausaha

Selain Bekerja, Siswa SMK Disiapkan Jadi Wirausaha Lewat Program Keterampilan Starbucks
Selain Bekerja, Siswa SMK Disiapkan Jadi Wirausaha Lewat Program Keterampilan Starbucks. foto; dok. Starbucks Indonesia

Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Puni A. Anjungsari mengatakan, program Be Entrepreneurial digagas untuk memfasilitasi ambisi serta impian generasi muda Indonesia dalam berwirausaha. Berdasarkan data dari laporan ASEAN Youth Technology, Skills, and the Future of Work pada akhir tahun 2019, sepertiga generasi muda Indonesia berusia 15-35 tahun, atau 35,5 persen, memiliki aspirasi untuk berwirausaha.

Laporan tersebut pun menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi teratas dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Tingginya minat ini perlu didukung dengan wawasan merancang dan mengelola bisnis agar dapat memantik motivasi mereka untuk berkarya secara maksimal.

"Oleh karena itu, Citi Indonesia bersama PT BNP Paribas AM secara aktif mendukung inistiatif ini melalui Dana Sosial Reksa Dana Indeks BNP Paribas IDX30 Filantropi. Hal ini juga sejalan dengan komitmen jangka panjang global Citi untuk mendorong percepatan peningkatan taraf hidup dan peluang ekonomi bagi generasi muda. Melalui program ini, kami berharap agar mereka dapat menjadi agen perubahan yang dapat membantu mengurangi angka pengangguran muda di Indonesia," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya