Jelang Valentine, Simak Hubungan antara Cinta dan Investasi

Tidak dapat dipungkiri, bahwa tekanan keuangan dapat mempengaruhi kelanggengan hubungan dengan pasangan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Feb 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi Valentine
Ilustrasi Valentine. (Gambar oleh Karolina Grabowska dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari setiap tahun bisa menjadi momen untuk menunjukkan seberapa besar cinta pada diri sendiri. Meskipun tidak terdengar romantis, namun wujud cinta ini akan memperkuat keamanan finansial dan pondasi hubungan bersama orang tersayang agar bisa menikmati hidup yang sejahtera.

Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Dimas Ardhinugraha mengatakan, ada berbagai cara untuk mencapai tujuan finansial. Bagi yang masih lajang, Anda bisa menuliskan tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Misalnya membeli motor baru atau membeli rumah, kemudian tempelkan di tembok yang sering dilihat.

"Bagi yang sudah berkeluarga, Anda bisa membahasnya bersama pasangan sambil duduk santai sesudah makan malam bersama," jelas dia dalam keterangan tertulis, Minggu (13/2/2022).

Perencanaan keuangan merupakan hal penting dalam berumah tangga yang dapat berdampak pada kesejahteraan masa depan keluarga. Oleh karena itu diskusikanlah dengan pasangan Anda tujuan dan prioritas keuangan keluarga.

Setelah Anda menentukan tujuan keuangan, langkah selanjutnya adalah membuat komitmen pengeluaran, termasuk yang akan rutin disisihkan untuk diinvestasikan. Tanpa komitmen dan langkah nyata, semua hanya akan menjadi mimpi yang tak terwujud.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Segera mulai berinvestasi

Ilustrasi Hari Valentine
Ilustrasi Hari Valentine. (Photo by alleksana from Pexels)

Investasi bukan hal yang menakutkan. Jadi, jangan antipati. Sebaliknya, investasi harus dipelajari supaya uang hasil kerja keras kita ikutan bekerja. Sebagai langkah awal, silakan pilih sarana investasi yang sudah Anda pahami dan membuat Anda nyaman.

Kemudian, secara bertahap mulai pelajari produk investasi lainnya yang mudah dimengerti dan terjangkau, mulai dari investasi reksa dana lalu berlanjut ke produk investasi lain hingga investasi saham.

Reksa dana merupakan produk pasar modal yang dikelola oleh perusahaan manajer investasi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Di reksa dana, Anda bisa mulai berinvestasi dengan dana minimal Rp 10 ribu.

Ada beragam pilihan produk, baik reksa dana konvensional maupun reksa dana syariah, reksa dana yang berinvestasi di bursa dalam negeri maupun luar negeri, reksa dana dalam denominasi Rupiah maupun US Dollar. Tingkat risiko produk reksa dana juga beragam, mulai dari tingkat risiko yang rendah seperti reksa dana pasar uang, hingga risiko yang relatif tinggi seperti reksa dana saham.

Dengan ragam alternatif produk reksa dana, Anda bisa memanfaatkannya untuk berbagai tujuan keuangan yang berbeda-beda, seperti memenuhi biaya liburan, membeli motor baru, rumah, pembiayaan pernikahan, kelahiran anak, ataupun persiapan pensiun, sehingga pemilihan produk tinggal disesuaikan dengan tujuan, profil risiko dan jangka waktu investasi Anda.

Sebagai gambaran, reksa dana pasar uang Manulife Dana Kas II (MDK II) mencatatkan kinerja historis 2,87 persen dalam setahun terakhir hingga 31 Januari 2022 (YTD 31 Januari 2022). Pada periode yang sama, reksa dana pendapatan tetap Manulife Obligasi Unggulan (MOU) memiliki kinerja 5,45 persen, sedangkan reksa dana saham Manulife Saham Andalan (MSA) memberikan kinerja sebesar 23,44 persen.

Cinta butuh pembuktian

Tidak dapat dipungkiri, bahwa tekanan keuangan dapat mempengaruhi kelanggengan hubungan dengan pasangan. Oleh karena itu, buktikan komitmen cinta Anda dengan pintar mengelola keuangan dan mewujudkan mimpi bersama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya