Benarkah Solar di Bogor Langka? Ini Hasil Investigasinya

Pertamina akan terus memonitor seluruh proses distribusi mulai dari Terminal BBM hingga konsumen untuk memastikan SPBU selalu tersedia bahan bakar terutama Solar bagi masyarakat.

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Mar 2022, 18:45 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2022, 18:45 WIB
SPBU 34-16115 milik Pertamina yang berlokasi di Kota Bogor. (Dok  Pertamina Patra Niaga)
SPBU 34-16115 milik Pertamina yang berlokasi di Kota Bogor. (Dok Pertamina Patra Niaga)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Pengawasan BBM dari BPH Migas, Tim Direktorat Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM dan Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat melakukan kunjungan ke SPBU 34-16115 Kota Bogor. Langkah ini dalam rangka monitoring distribusi BBM di SPBU

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) Waljiyanto menjelaskan, untuk memastikan informasi yang beredar terkait berita yang muncul dalam beberapa hari terakhir soal kelangkaan Solar, ia Waljiyanto bersama tim mengunjungi SPBU apakah benar terjadi kelangkaan 

Dalam kunjungannya, Waljiyanto dan tim selain memeriksa stok BBM dalam kondisi aman, dia juga memberikan arahan kepada pengelola SPBU agar selalu mengutamakan pelayanan kepada pelanggan dan menjaga kebersihan areal SPBU. Ia juga menegaskan akan terus memonitor seluruh proses distribusi mulai dari Terminal BBM hingga konsumen untuk memastikan SPBU selalu tersedia bahan bakar bagi masyarakat.

“Khusus Solar Subsidi, kami akan fokus pelayanan di jalur logistik serta jalur-jalur yang memang penggunanya adalah yang berhak menikmatinya," jelas Waljiyanto dalam keterangan tertulis, Senin (28/3/2022).

Berdasarkan Peraturan Presiden No.191 Tahun 2014, pengguna yang berhak atas Solar subsidi untuk sektor transportasi adalah kendaraan bermotor plat hitam untuk pengangkut orang atau barang, kendaraan plat kuning kecuali mobil pengangkut hasil tambang dan perkebunan dengan roda lebih dari 6, kendaraan layanan umum (ambulance, pemadam kebakaran, pengangkut sampah), kapal angkutan umum berbendera Indonesia, kapal perintis, serta kereta api penumpang umum dan barang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Meningkatkan Edukasi

Executive GM Pertamina regional Jawa bagian Barat, tim BPH Migas dan Ditjen Migas mengunjungi SPBU di Kota Bogor. (Dok Pertamina)
Executive GM Pertamina regional Jawa bagian Barat, tim BPH Migas dan Ditjen Migas mengunjungi SPBU di Kota Bogor. (Dok Pertamina)

Untuk memastikan agar pengguna yang berhak atas Solar subsidi bisa dipahami masyarakat, Pertamina bersama seluruh stakeholders dan pemerintah melalui BPH Migas akan terus meningkatkan edukasi dan sosialisasi mengenai regulasi yang telah dibuat mengenai penyaluran Solar subsidi.

“Mengingat Solar adalah BBM Bersubsidi, kami akan sangat cermat melaksanakan penyaluran agar bisa tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oknum-oknum tertentu,” ujar Waljiyanto. Ia pun berpesan agar masyarakat tetap tenang dan jangan melakukan panic buying.

Waljiyanto menambahkan, Pasokan BBM di wilayah Jawa Bagian Barat disalurkan dari Kilang Balongan, sebagian dari Kilang Cilacap, dan 7 (tujuh) Terminal BBM yang tersebar antara lain di Integrated Terminal Jakarta Group, Fuel Terminal Tanjung Gerem, Fuel Terminal Bandung Grup, Fuel Terminal Cikampek, Fuel Terminal Tasikmalaya, dan Integrated Terminal Balongan.

Ia pun menegaskan apabila terdapat indikasi penyalahgunaan solar subsidi, masyarakat dapat melaporkan langsung kepada aparat, dan jika kesalahan ada di pihak SPBU, Pertamina juga tidak segan menindak SPBU tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya