Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI mencapai Rp 260 Triliun tahun ini. Brigade Madani menjadi salah satu langkah untuk mencapai target penyaluran KUR tersebut.
Erick memandang, BRI sebagai Holding Ultra Mikro menjadi bagian dari perkembangan pelaku UMKM kedepannya. Target ini juga diketahui sejalan dengan sejumlah capaian Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM).
Baca Juga
"BRI sendiri sebagai tentu Bank-nya rakyat, namanya juga BRI, ini mayoritas yang namanya KUR itu di BRI, hampir 90 persen kira-kira," kata Erick usai acara BRI WOMAN Wonderful and Magnoficent di Sentul International Convention Centre, Kamis (21/4/2022).
Advertisement
"Nah ini luar biasa, nilainya (ditarget) Rp 260 triliun (tahun ini). Dan tadi kita juga canangkan di dalam kita trget lagi penambahan 5 juta untuk UMKM," imbuh dia.
Sementara itu, capaian sebelumnya, untuk nasabah PNM tumbuh sekitar 7,1 juta selama pandemi. Dengan total saat ini sebanyak 12,7 juta nasabah.
Kemudian, Pegadaian mencatatkan nasabah sebanyak 8,7 juta. Erick mengaku ini tak terlepas dari peran perbaikan sistem yang dilakukan.
Ia menyebut, guna mencapai target yang disebutnya tadi, perlu beberapa langkah. Maksudnya, tak hanya bergantung pada kolaborasi atau konsolidasi antar lembaga.
"Nah tentu apa yang kita lakukan selain konsolidasi, tidak kalah pentingnya adalah kita mempromosikan. Karena banyak sekali masyarakat yang memerlukan ini belum tau juga program yang ada di PNM, Pegadaian, BRI," kata dia.
Misalnya, dengan diluncurkannya Brigade Madani, kelompok yang menjemput bola mencari nasabah PNM dan program lainnya.
"Kenapa itu tadi diluncurkan yang namanya Brigade Madani, ini bagian untuk datang menuju rakyat, tidak hanya kita menunggu di bawah meja. Dan inilah kenapa tadi juga di PNM itu ada lagu baru, supaya bagaimana rakyat ibu-ibu di desa-desa bagaimana mengenal PNM. Karena targetnya juga ini juga PNM menuju 20 juta. Jadi rarget yang tidak mudah," terangnya.
"Tapi saya yakin dengan koerja sama san kolaborasi tentu BRI Pgeadaian dan PNM kita bisa wujudkan ini," imbuh dia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Target 5 Juta Nasabah Baru
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI Sunarso menyebut pihaknya menargetkan 5 juta nasabah baru tahun ini. Ini bagian dari target 55 juta nasabah Holding Ultra Mikro pada 2025 mendatang.
"Tahap pertama tahun ini kita target layani ultra mikro 5 juta dulu maka Ini bagian dari leadership kita, untuk capai itu tak mudah dan saya percaya dengan semangat dan temantemab semua bahwa kita akan lewati target itu bukan sekedar tercapai tapi melewati target itu," ujar Sunarso dalam acara BRI WOMAN Wonderful and Magnificent 2022, Kamis (21/4/2022).
Sunarso mengatakan, guna mengejar target tersebut setiap unit kerja maupun individu harus memahami tiga hal. Peryama, harus paham tentang target yang dibebankan atau target yang diamanahkan kepada masing-masing.
"Jadi paham targetnya, yang kedua, tau persis strategi yang dilakukan," ujarnya.
Sedangka yang ketiga adalah mengetahui secara persis perilaku apa yang secara kolektif harus dibangun untuk kita bisa capai target dan tujuan itu. Perilaku kolektif yang efektif itulah yang ia sebut sebagai culture atau budaya
"Kami bertiga berkumpul disini untuk mensepakati konsisten dan berkomitmen untuk menjalankan perilaku uang didasarkan pada akhlak," ungkapnya.
"Strateginya kita rangkum, kita sediakan produk dan layanan lalu kita hadirkan produk itu ke tempat nasabah berada, kita jemput bola bukan menunggu di kantor. Meski sudah berkantor di ac di lokasi yang senyum, tetep kita harus menjemput nasabah ke luar bukan nunggu di ruang ac," paparnya.
Advertisement
Pemerintah Tambah Subsidi KUR Rp 11,9 Triliun
Sebelumnya, pemerintah memastikan mengalokasikan tambahan subsidi untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR). Upaya ini dilakukan untuk tetap menjaga konsumsi masyarakat di tengah ketidakpastian global.
Memanasnya konflik antara Rusia dan Ukraina kian terasa dampaknya ke Tanah Air. Meski tidak terdampak secara langsung, namun perang dua negara tersebut telah mendorong kenaikan harga komoditas yang kian membengkak. Akibatnya kenaikan harga komoditas strategi begitu terasa di tingkat konsumsi masyarakat.
"UMKM bisa tetap bekerja dengan akses modal dengan suku bunganya terjaga dengan level rendah, 3 persen karena disubsidi pemerintah," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Sabtu (16/4/2022).
Sehingga APBN yang dikeluarkan untuk mensubsidi KUR sebanyak Rp 11,9 triliun. Angka ini di luar pagu anggaran yang telah ditetapkan yakni Rp 23,1 triliun.
"Disubsidi pemerintah sebesar Rp 35 triliun dari total subsidi Rp 39 triliun," kata dia.