Liputan6.com, Jakarta - Aset PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) tercatat Rp 113,5 triliun pada kuartal I-2022. Angka ini tumbuh 13 persen jika dibandingkan dengan periode akhir 2021.
Direktur Operasional dan Keuangan Sarana Multi Infrastruktur Darwin Trisna Djajawinata menjelaskan, aset PT SMI sebenarnya bisa lebih tinggi yaitu Rp 114,5 triliun. Namun perusahaan memiliki kewajiban pembayaran kepada perbankan sehingga aset berkurang.
"Kuartal I akhir Maret, pertumbuhan aset dibandingkan year on year periode sama tahun lalu tumbuh 12 persen. Secara aset ada penyesuaian dibanding Desember 2021. Aset kita sekarang Rp113,5 triliun," kata Darwin Trisna Djajawinata, dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (21/4).
Advertisement
Darwin mengatakan, penurunan aset terjadi karena SMI memiliki kewajiban memberikan pembayaran kepada investor dalam bentuk obligasi sukuk dan pembayaran kepada perbankan yang menjadi mitra. Pihaknya secara profesional melakukan pengelolaan kegiatan mulai dari operasional, dana dan pembiayaan.
“Ini kita lakukan terus pengelolaan kegiatan mulai dari operasional, dana dan pembiayaan-pembiayaan yang masih berjalan sehingga kuartal I ini. Kita masih menjaga dari sisi bottom line yang lebih baik dari target,” katanya.
PT SMI, kata Darwin, akan terus melakukan inovasi dalam konteks pengelolaan dana dan menjaga operasional dari sisi beban dalam rangka menopang sekaligus menjaga keberlanjutan korporasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bottom Line
Menurutnya, sejauh ini SMI telah mencetak pencapaian yang cukup baik termasuk pada periode tahun lalu dengan aset Rp 114,4 triliun yang naik 13 persen (yoy) dibandingkan akhir Desember 2020 sekitar Rp 100 triliun.
“Ini kami capaian lumayan bagi SMI periode 2021. Kita bisa lihat dari sisi bottom line mencapai angka Rp 1,83 triliun yang lebih besar dari target di atas Rp 1,82 triliun,” jelasnya.
Kontribusinya berasal dari kegiatan pembiayaan dan investasi, terlebih lagi SMI banyak memberikan inovasi dalam rangka mendukung pemerintah melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada 2021.
“Kita mencoba melakukan pengelolaan dana yang lebih prudent, mengingat kita memiliki cukup banyak likuiditas pada 2021 dan kita memanfaatkan momentum global bond pertama PT SMI USD300 juta pada Mei,” tandasnya.
Advertisement