Jokowi akan Resmikan Tol Cibitung-Cilincing pada Juni 2022

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menargetkan segera mengoperasikan Tol Cibitung-Cilincing.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 19 Mei 2022, 15:29 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2022, 15:13 WIB
Proyek Jalan Tol Cilincing-Cibitung
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan Tol Cibitung-Cilincing, Jakarta, Selasa (30/6/2020). Progres ruas Cibitung—Cilincing seksi 1-3 sudah mencapai lebih dari 80 persen dan seksi 4 sudah mencapai 37 persen. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan meresmikan Jalan Tol Cibitung-Cilincing pada Juni 2022. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menargetkan segera mengoperasikan tol ini.

Wakil Direktur Utama Pelindo Hambra mengatakan, Jalan Tol Cibitung-Cilincing sebetulnya merupakan PR lama perseroan sebelum melakukan merger.

Pasca melakukan penggabungan empat BUMN pelabuhan dan resmi menguasai seluruh kepemilikan tol, perseroan fokus pada sisi penyelesaian.

"Mudah-mudahan bulan depan untuk Seksi 1, 2 dan 3 akan diresmikan Presiden. Ini adalah salah satu proses percepatan pasca merger," ujar Hambra dalam sesi media gathering di Museum Maritim, Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Sebagai kilas balik, PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road telah sepakat melepas seluruh kepemilikan sahamnya (divestasi) di PT Cibitung Tanjung Priok Tollways (PT CTP), Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pemegang konsesi ruas tol Cibitung-Cilincing.

Waskita melepas porsi kepemilikan saham sebesar 55 persen kepada PT Akses Pelabuhan Indonesia (PT API), anak perusahaan PT Pelindo (Persero) selaku pemegang saham di PT CTP sebesar 45 persen. Alhasil, Tol Cibitung-Cilincing kini 100 persen dikuasai PT API.

Kehadiran Jalan Tol Cibitung-Cilincing sendiri akan melengkapi struktur jaringan jalan di kawasan Jabodetabek, yang telah memiliki tol lingkar dalam kota dan lingkar luar (Jakarta Outer Ring Road/JORR) I yang sudah operasional, dan JORR-2 yang tengah dalam proses konstruksi.

Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing membentang sepanjang 34 km dan terdiri atas 4 seksi. Seksi 1 yakni Simpang Susun (SS) Cibitung–Gabus Indah sepanjang 12,77 km.

Kemudian, Seksi 2 Gabus Indah–Muara Bakti sepanjang 6,05 km, Seksi 3 Muara Bakti–Kanal Banjir Timur sepanjang 10,64 km, dan Seksi 4 Kanal Banjir Timur-Cilincing selanjang 4,56 km.

Nantinya, ruas tol baru ini juga mendukung akses logistik menuju Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara hingga kawasan industri di sekitarnya, serta akan menyambung dengan Jalan Tol Cimanggis–Cibitung.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

 

Jalan Tol Terpanjang di RI, Konstruksi Ruas Gedebage-Tasikmalaya Beres 2024

Ilustrasi jalan tol Jasa Marga (Dok: PT Jasa Marga Tbk)
Ilustrasi jalan tol Jasa Marga (Dok: PT Jasa Marga Tbk)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Airlangga Hartarto memimpin Rapat Koordinasi bersama para Menteri dan Pimpinan Lembaga, dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Rabu (11/5/2022). Rapat ini sendiri digelar guna mendorong percepatan dalam pembangunan ekonomi Kawasan di Jawa Barat.

“Sesuai arahan Bapak Presiden, proyek-proyek dalam Perpres tersebut harus dapat diselesaikan konstruksinya paling lambat pada tahun 2024 atau telah memenuhi financial closing untuk proyek dengan skema KPBU. Selain itu, perlu ada kepastian bahwa ketersediaan lahan dan proses perizinan akan dapat diselesaikan sebelum tahun 2024.” jelas Menko Airlangga.

Dalam rapat tersebut, Menko Airlangga menyampaikan, hasil evaluasi terhadap 170 Proyek/Program yang termasuk dalam Perpres Nomor 87 Tahun 2021 dengan nilai investasi sebesar Rp 370,93 Triliun. Rapat ini juga ditujukan untuk mendorong penyelesaian proyek-proyek yang dianggap prioritas dan memiliki dampak signifikan terhadap Pemulihan Ekonomi Nasional.

Untuk mendukung hal tersebut, Ketua Umum Partai Golkar juga menyampaikan beberapa arahan strategis terhadap proyek-proyek prioritas yang diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

Proyek-proyek tersebut, antara lain pembangunan Jalan Tol Cipali-Patimban untuk memudahkan akses logistik Pelabuhan Patimban dan mendukung Kawasan Rebana sebagai salah satu pengungkit perekonomian masyarakat Jawa Barat bagian Utara.

Selain itu, pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap sebagai salah satu jalan tol terpanjang di Indonesia, yang diharapkan meningkatkan aksesibilitas dan mengurai kemacetan jalur selatan Jawa serta upaya percepatan pertumbuhan ekonomi, khususnya di Jawa Barat Bagian Selatan.

Pembangunan diarahkan untuk mempercepat penyelesaian konstruksi terutama pada ruas Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya pada tahun 2024. Untuk mendukung hal tersebut, Kementerian Keuangan ditugaskan untuk melakukan optimalisasi atau penambahan alokasi anggaran untuk pengadaan tanah.

 

 

 

Tol Trans Sumatera Ruas Indrapura-Kisaran Ditarget Rampung Akhir 2022

Kementerian PUPR mendorong percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sepanjang 95,8 km. (Dok PUPR)
Kementerian PUPR mendorong percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sepanjang 95,8 km. (Dok PUPR)

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan, Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Indrapura-Kisaran sepanjang 47,75 km dapat rampung akhir 2022 mendatang.

Jalan tol Indrapura-Kisaran ini bakal mendukung konektivitas antar wilayah di Sumatera Utara, dari Medan ke Kisaran maupun wilayah sekitarnya.

Mengutip data BPJT, Kamis (19/5/2022), Jalan Tol Trans Sumatera ruas Indrapura-Kisaran ini memiliki 2 seksi yang terbagi menjadi Seksi 1 Indrapura-Limapuluh sepanjang 15,6 km, dan Seksi 2 Limapuluh-Kisaran sepanjang 32,15 Km.

Hingga saat ini progres konstruksi telah mencapai 41,11 persen yang ditargetkan akan selesai pada akhir tahun ini.

Jalan Tol yang dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp 6,05 triliun ini dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero).

Secara lokasi, Jalan Tol Indrapura-Kisaran yang berada menghubungkan Kabupaten Batubara di sisi Utara dan Kabupaten Asahan di sisi Selatan.

Kehadiran Jalan Tol ini nantinya akan menghubungkan sentra-sentra produksi, daerah yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, membuka peluang usaha baru terutama yaitu berada di sekitar Jalan Tol, serta mempermudah akses ke berbagai destinasi wisata yang ada di Sumatera Utara dan sekitarnya.

Untuk keseluruhan, Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) saat ini telah beroperasi sepanjang 692 km yang terdiri dari 10 ruas, antara lain:

1. Bakauheni-Terbanggi Besar 140 km2. Terbanggi Besar-Kayu Agung 189 km3. Kayu Agung-Palembang-Betung 38 km4. Belawan-Medan-Tanjung Morawa 43 km5. Medan-Binjai 18 km6. Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi 62 km7. Palembang-Indralaya 22 km8. Sigli-Banda Aceh 36 km9. Pekanbaru-Dumai 132 km10. Binjai-Langsa 12 km

4 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Siap Beroperasi Pertengahan 2019
Infografis 4 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Siap Beroperasi Pertengahan 2019.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya