Liputan6.com, Garut Program optimasi lahan kering untuk petani direalisasikan Kementerian Pertanian (Kementan). Lahan seluas 300 hektare dari 150 ribu areal lahan kering yang dimiliki Provinsi Jawa Barat.
Dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan berupa pemanfaatan sinar matahari untuk irigasi jenis pompanisasi, program optimasi lahan kering Kementan sukses meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas pertanian.
Baca Juga
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan, pengembangan areal pertanian terus dilakukan seiring dengan menyempitkan lahan pertanian imbas pembangunan. Di sisi lain, optimasi lahan kering ini sebagai upaya untuk mendukung program ketahanan pangan nasional untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat.
Advertisement
"Kementan terus berkomitmen terhadap program ketahanan pangan nasional. Kebutuhan pangan rakyat tak boleh bersoal. Kita harus terus berproduksi karena kebutuhan masyarakat akan pangan tak bisa ditawar-tawar," kata Mentan SYL.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, program optimasi lahan kering ini sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan rakyat, meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas pertanian dan menggenjot ekspor.
"Kami terus berupaya mendorong sektor pertanian ini ke arah yang maju, mandiri dan modern. Melalui penggunaan mekanisasi pertanian, kami berupaya agar pertanian dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi 4.0," tutur Ali.
Dikatakan Ali, pihaknya tak pernah berhenti untuk bekerja semaksimal mungkin meningkatkan produktivitas pertanian. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan optimasi lahan kering.
"Melalui program optimasi lahan kering, maka ada dua hal yang disasar, yaitu produktivitas dan peningkatan indeks pertanaman. Program ini memiliki dua manfaat bagi pertanian kita dan petani itu sendiri," kata Ali.
Indonesia, dikatakan Ali, memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat dikembangkan dalam program optimasi lahan kering. Oleh karenanya, Kementan terus berupaya agar sektor pertanian terus dapat memberikan dukungan penuh tak hanya bagi pemenuhan pangan rakyat, tetapi juga pembangunan perekonomian nasional.
"Pertanian itu sektor yang cukup menjanjikan. Dengan penggunaan teknologi modern, maka pertanian dapat berkembang dengan baik, mengikuti perkembangan zaman. Sehingga petani dapat lebih memaksimalkan sektor pertanian mereka," ujar Ali.
Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan, Erwin Noorwibowo menerangkan, program optimasi lahan kering ini direalisasikan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki Kabupaten Garut. Dengan begitu, diharapkan produktivitas pertanian dapat terus meningkat, yang akan berimbas pada meningkatnya pula pendapatan petani.
"Orientasinya tentu meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas pertanian. Apalah artinya pembangunan pertanian ketika petaninya tak mendapatkan manfaat. Oleh karenanya, kita berharap program ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh petani untuk dapat meningkatkan produksi pertaniannya yang diharapkan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka," tutur Erwin.
(*)