Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) meluncurkan fitur GoTransit dalam aplikasi Gojek. Fitur tersebut untuk memudahkan penumpang kereta dalam memesan tiket.
Direktur Center for Policy and Public Management Sekolah Bisnis dan Manajemen Insitut Teknologi Bandung (SBM ITB) Yudo Anggoro menyebut kolaborasi dua perusahaan sektor transportasi tersebut merupakan suatu terobosan yang sudah dinanti-nati oleh publik.
Sinergi ini menurutnya juga sebuah langkah inovatif yang memiliki banyak potensial market, baik dari GoTo maupun KCI.
Advertisement
“Ini adalah contoh kolaborasi antara dua perusahaan yang sangat bagus dan sangat layak untuk semakin diperbesar. Bahkan akan sangat bagus jika GoTo melakukan kolaborasi dengan entitas-entitas lain, sehingga terbentuk ekosistem yang semakin luas,” kata dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (22/6/2022).
Yudo menambahkan, dari hasil survei yang pernah dirilis SBM ITB, perjalanan masyarakat dengan transportasi publik di masa pandemi sangat terbatas. Karena itu, inovasi pembelian tiket KRL melalui fitur GoTransit, menurutnya hadir di saat yang tepat.
“Seiring dengan pelonggaran mobilisasi masyarakat, transaksi di GoTransit akan mengalami peningkatan yang signifikan. Ini tentu merupakan opportunity yang besar dan luas sekali bagi GoTo di segmen bisnis on-demand,” ungkap Yudo.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Terobosan
Sebelumnya, Direktur Utama PT KCI, Roppiq Lutzfi Azhar mengatakan, kolaborasi ini merupakan langkah maju PT KCI dalam memberikan pelayanan kepada pengguna KRL dengan menggandeng GoTo yang merupakan perusahaan digital yang memiliki ekosistem yang komplit dan pengguna yang besar.
Dengan adanya fitur tersebut, diharapkan mampu membrikan kemudahan kepada pengguna harian KRL yang saat ini jumlahnya mencapai 1,2 juta orang per hari dalam membeli tiket.
"Kolaborasi dengan Gojek yang juga memiliki skala pengguna yang besar, akan semakin memperluas jangkauan kami untuk mengajak masyarakat menggunakan transportasi publik. Kolaborasi ini juga diharapkan mendukung capaian target PT KCI untuk bisa mengangkut 2 juta orang per hari di masa yang akan datang," ujar Roppiq.
Direktur GoTo, sekaligus Head of Indonesia Sales & Ops Gojek, Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, adanya GoTransit ini diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan dan loyalitas pengguna transportasi publik khususnya KRL.
Gojek dan PT KCI, lanjut Catherine, akan terus menghadirkan inovasi lain untuk semakin memudahkan mobilitas masyarakat dalam menggunakan moda transportasi publik.
"Kami tengah menyiapkan inovasi teknologi agar masyarakat dapat membeli tiket secara bundling sehingga semakin praktis dan hemat. Dalam satu transaksi di dalamnya sudah termasuk tiket first mile-last mile yang menggunakan layanan Gojek, serta tiket perjalanan middle mile menggunakan layanan transportasi publik termasuk salah satunya KRL," ujarnya.
Advertisement
Transaksi di Ekosistem Meningkat
Layanan on-demand GoTo di bawah Gojek terdiri dari tiga sektor, yaitu logistik dan mobilitas (GoRide, GoCar, GoSend, GoBox, GoBlueBird, dan GoTransit), kemudian lifestyle dan entertainment (GoPlay, GoTIX, GoService, GoGamers, GoFitness, GoNews, GoMed, dan GoMall). Layanan on-demand lainnya yang juga sangat diminati konsumen adalah makanan dan belanja (GoFood, GoShop, dan GoMart).
Tak hanya memberikan pengaruh dalam peningkatan layanan on-demand, Yudo juga menilai inovasi GoTransit sangat potensial dalam meningkatkan transaksi GoPay di dalam ekosistem GoTo. Langkah ini merupakan salah satu wujud konkret dari strategi sinergi GoTo untuk meningkatkan value-added services atau layanan dengan nilai tambah untuk konsumennya.
“Masyarakat semakin dimudahkan, semakin melek teknologi, akses semakin mudah didapat. Selain itu juga merefleksikan perilaku konsumen kita yang nggak mau ribet. Dengan adanya one stop solution, ekosistem dalam satu apps, konsumen bisa mendapatkan banyak kemudahan,” imbuh Yudo.
Potensi jangkauan konsumen GoTo juga masih sangat luas karena Kementerian Perhubungan mencatat bahwa saat ini baru 25% masyarakat di Jakarta yang menggunakan transportasi umum. Gojek dapat membantu menggalakkan penggunaan transportasi publik dengan layanan penghubung awal dan akhir perjalanan (First Mile-Last Mile).
“Ini akan semakin menggairahkan orang untuk menggunakan transportasi publik karena ke depan banyak isu, seperti sustainability dan sebagainya. Dengan kemudahan ini, orang akan semakin tergerak menggunakan publik transport,” pungkasnya.