Tangani Banjir Bandang Parigi Moutong, Jokowi Minta Perbaikan dari Hulu ke Hilir

Presiden Jokowi meminta Menteri PUPR segera menangani banjir bandang yang menerjang Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 03 Agu 2022, 10:30 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2022, 10:30 WIB
Penanganan banjir bandang yang menerjang Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Penanganan banjir bandang yang menerjang Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. (dok: PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono untuk penanganan banjir bandang yang menerjang Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

"Saya kemarin saat Sidang Kabinet ditugaskan langsung oleh Presiden Jokowi untuk meninjau banjir bandang di Parigi Moutong. Ada beberapa hal yang akan ditangani Kementerian PUPR secara teknis untuk mencegah tidak terjadi banjir bandang lagi di sini," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Rabu (3/8/2022).

Dikatakan Menteri Basuki, penanganan banjir bandang di Parigi Moutong akan dilakukan dari hulu hingga ke hilir Sungai Torue.

"Kita mulai perbaikan di kawasan hulu dengan Bendung Torue yang dibangun sejak tahun 1980an untuk mengairi sawah kurang lebih 2.200 hektar," ujar Menteri Basuki.

Saat ini sudah dilakukan penanganan Bendung Torue, termasuk membersihkan sedimen agar dapat kembali mengairi sawah dan tidak terjadi gagal panen/puso.

"Mudah-mudahan pengerukan dan perbaikan bendung bisa selesai dalam tiga hari ke depan. Air harus masuk ke sawah agar tidak puso. Kami akan tambahkan 4 alat berat, mudah-mudahan paling lambat besok pagi sudah masuk. Harapannya dengan 5 alat, fungsi irigasi pulih kembali untuk mengairi sawah," ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perbaikan Tanggul Sungai

Penanganan banjir bandang yang menerjang Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Penanganan banjir bandang yang menerjang Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. (dok: PUPR)

Selanjutnya, untuk perbaikan tanggul sungai yang jebol akan ditangani menggunakan material berupa geobag/geobox dengan target penyelesaian pekerjaan paling lambat dua minggu ke depan.

"Geobag akan ditempatkan di pinggir sungai, kemudian di depannya akan ditambah dengan tumpukan batuan besar/bolder. Tujuannya, jika debit sungai besar, tidak langsung menghantam geobag tersebut," terang Menteri Basuki.

Terakhir di bagian hilir, Menteri Basuki mengatakan akan menangani tanggul pantai dengan panjang sekitar 500 meter dengan tujuan mencegah terjadinya abrasi.

"Untuk rumah-rumah yang terkena dampak banjir bandang akan ditangani oleh Pak Gubernur. Jadi ini kolaborasi yang baik antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Provinsi untuk menangani banjir ini secepat-cepatnya sesuai perintah Presiden," tuturnya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


4 Korban Hilang Banjir Bandang Parigi Moutong Belum Juga Ditemukan

pencarian korban hilang akibat banjir di Parigi Moutong
Petugas SAR Palu sedang mencari korban hilang akibat banjir bandang yang menerjang Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Jumat (29/7/2022). (Foto: Kantor SAR Palu).

Hingga hari kelima operasi pencarian 4 korban banjir bandang Desa Torue, Parigi Moutong, Sulteng, yang hilang masih belum membuahkan hasil. Pencarian hari ke-6 hari ini, Selasa (2/8/2022), kembali dilanjutkan.   

"Kami telah membagi empat grup/SRU menyisir titik-titik dicurigai, namun belum membuahkan hasil," kata Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Palu Andi Sultan. 

 Andi mengatakan, pencarian terhadap empat korban banjir bandang Desa Torue yang hilang terus dilakukan oleh tim SAR gabungan hingga Rabu 3 Agustus 2022 besok, atau tujuh hari sejak kejadian pada Kamis (28/7/2022), sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) SAR. Oleh karena itu, dua hari tersisa dimanfaatkan semaksimal mungkin melakukan upaya pencarian.

Rencananya operasi lanjutan, sebagian tim melakukan penyisiran di sekitar muara sungai Torue dan laut menggunakan perahu karet. Menurut dia, keruhnya air laut dan cuaca yang kurang bersahabat membuat tim SAR kesulitan melakukan pencarian di tengah laut, meski begitu pihaknya tetap memaksimalkan operasi.

"Sejumlah kendala kami hadapi operasi hari ini. Kami memulai pencarian sekitar Pukul 09.00 Wita karena hujan mengguyur cukup lama pagi tadi, di tambah lagi air laut masih keruh sehingga jarak pandang terbatas," tutur Andi.


Kerahkan Semua Kekuatan

rumah warga rusak akibat banjir bandang di Parigi Moutong
Rumah warga di Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong yang rusak karena banjir bandang yang menerjang pada Kamis malam (28/7/2022). (Foto: Nanang)

Dalam proses pencarian, tim SAR gabungan didukung alat deteksi khusus Aqua Eye empat perahu karet, dan sejumlah perahu nelayan setempat. Area pencarian operasi SAR hari keenam tim SAR dibagi tiga SRU.

SRU 1 melakukan pencarian menggunakan perahu karet di pesisir pantai Torue yang akan di bantu nelayan. Lalu, SRU 2 melakukan pencarian menggunakan perahu karet yang didukung Aqua Eye di bantaran sungai, karena sungai tersebut ada bongkahan bangunan.

"SRU 3 melakukan pencarian di reruntuhan bangunan dan tumpukan material kayu yang disapu banjir dibantu masyarakat setempat," ucap Andi.

Andi menambahkan, metode ini sering mereka gunakan dalam giat operasi SAR, dengan harapan korban dapat ditemukan.

"Pencarian terhadap empat korban hilang kami didukung unsur SAR dari TNI/Polri, BPBD, maupun potensi SAR lainnya dengan kekuatan personel cukup memadai. Jika dalam proses pencarian hingga hari terakhir korban belum ditemukan, operasi dapat diperpanjang tergantung situasi dan kondisi di lapangan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya