BPS: Harga Batu Bara Masih Naik hingga Akhir 2022

Berdasarkan data dari Bank Dunia, harga komoditas batu bara terus mengalami peningkatan sejak tahun lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Sep 2022, 14:41 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2022, 14:41 WIB
Tambang Batu Bara milik Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan
Tambang Batu Bara milik Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan (dok: PTBA)

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data dari Bank Dunia, harga komoditas batu bara terus mengalami peningkatan sejak tahun lalu. Hanya saja pada Agustus 2022 mengalami penurunan 5,35 persen.

Namun bila dibandingkan dengan tahun lalu harganya masih tetap lebih tinggi. Harga batu bara di Agustus 2022 sebesar USD 290 per metrik ton (MT), sedangkan pada Agustus 2021 USD 137,9 per MT.

Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan harga batu bara masih akan tetap mengalami tren peningkatan hingga akhir tahun. Mengingat kebutuhannya masih akan terus tinggi menjelang musim dingin di beberapa negara.

"Batu bara meningkat seiring kebutuhan-kebutuhan negara-negara terkait dengan musim," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2022).

Setianto menilai tren harga batu bara sangat tergantung dengan kondisi global. Akibat perang Rusia dan Ukraina permintaan batu bara mengalami peningkatan.

"Kalau suplai terbatas dikarenakan distribusi yang masih terganggu karena adanya konflik Rusia dan Ukraina," katanya.

Ini menyebabkan tingginya permintaan terhadap batu bara ini yang membuat harganya terus mengalami peningkatan.

"Jadi kalau kita lihat secara detail harganya ini terkait suplai dan demain," pungkasnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Bukit Asam Sudah Produksi 23 Juta Ton Batu Bara hingga Agustus 2022

Kendaraan tambang PT Bukit Asam (PTBA) yang memiliki daya penggerak berupa listrik
Kendaraan tambang PT Bukit Asam (PTBA) yang memiliki daya penggerak berupa listrik

PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) terus berusaha dalam mencapai target bisnis perusahaan, khususnya dalam hal produksi batu bara.

Pada 2022, perusahaan yang bermarkas di Tanjung Enim, Sumatera Selatan ini menargetkan produksi sebanyak 35,5 juta ton batu bara. Lantas bagaimana progresnya hingga saaat ini?

"Kalau soal produksi kita hingga 32 Agustus 2022 sudah mencapai 23 juta ton batu bara," kata Manajer Penambangan Air Laya PTBA, Suratman, di area tambang PTBA, Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Selasa (13/9/2022).

 

Target Produksi per Tambang

Bukit Asam
Bukit Asam

Dari Izin Usaha Penambangan (IUP) yang sudah berproduksi di tambang Tanjung Enim, Tambang Air Laya yang ditargetkan produksi 7,750 juta ton yang telah direalisasikan hingga 31 Agustus 2022 sebanyak 4,811 juta ton, Tambang Muara Tiga Besar target 8,5 juta ton yang sudah terealisasikan 6,595 juta ton.

Lalu untuk target produksi Tambang Banko Barat 7 juta ton sudah terealisasikan 5,316 juta ton, dan Tambang Banko Tengah 12,250 juta ton batu bara sudah terealisasikan hingga 31 Agustus 2022 sebanyak 6,374 juta ton batu bara.

"Hanya saja memang untuk memenuhi target sesuai RKAP perusahaan ini tidak mudah. Banyak kendala seperti cuaca hujan, dan masih banyak kendala lainnya. Tapi kami pastikan target tercapaikan," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya