Liputan6.com, Jakarta - Banyak manusia yang mengeluh karena merasa dirinya sengsara. Sebab kebutuhannya tidak terpenuhi atau faktor lainnya.
Para ulama menjelaskan bahwa kunci hidup bahagia ialah dengan senantiasa mensyukuri nikmat yang telah ada. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT berikut.
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras." (QS Ibrahim: 7)
Advertisement
Baca Juga
Bagi muslim yang merasa hidupnya sengsara, pendakwah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menceritakan beberapa tokoh besar Islam yang kisah hidupnya sengsara tapi tidak memengaruhi ta'atnya kepada Allah SWT. Salah satunya adalah Imam Nawawi.
"Anda mau bicara tentang sengsara. Imam Nawawi yang selama ini ilmunya disebut-sebut (beliau) itu gak punya apa-apa, makannya itu hanya sekali: hanya kurma tiga, sama air putih itupun kalau ada," kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Selasa (17/12/2024).
Buya Yahya menambahkan bahwa Imam Nawawi setiap hari berpuasa. Ia berbuka hanya dengan minum air putih, sahurnya pun demikian. Ia hanya makan makanan yang berisi itu setelah sholat Isya saja.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Sayyidina Ali bin Abi Thalib
Kemudian Buya Yahya mengisahkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Ia adalah seorang sahabat yang mulia dan mendapat gelar dari Rasulullah sebagai Babul Ilmi atau pintunya ilmu.
Kehidupan Imam Ali bin Thalib jauh dari kata mewah. Akan tetapi, ia tidak pernah mengeluh akan kehidupannya.
"Imam Ali bin Abi Thalib pernah tiga hari tiga malam bersama istri beliau dan putra-putra beliau Sayyidina Hasan-Husen tidak makan tiga hari tiga malam," ungkap Buya Yahya.
Jika dibandingkan dengan orang yang sengsara di zaman sekarang, tampaknya tidak akan ada orang yang benar-benar tidak makan hingga tiga hari tiga malam. Imam Ali merasakan itu. Akan tetapi, beliau tetap mulia.
"Apakah mengurangi kemuliaan Imam Ali? Dan beliau bahagia menikmati itu semuanya. Dan ternyata diberi kabar gembira beliau sebagai ahli surga," kata Buya Yahya.
Advertisement
Abu Hurairah
Kemudian Buya Yahya menceritakan kisah hidup Abu Hurairah. Ia adalah salah seorang sahabat Rasulullah SAW.
"Sayidina Abu Hurairah dia sangat fakir, maka dia tidak mau rugi dengan kefakirannya. Jadi tidak mau di dunia itu fakir lalu di akhirat fakir. Maka, dia hibahkan waktunya untuk duduk dengan nabi. Hanya dengan 17 bulan ternyata bisa merangkum ribuan hadis Nabi SAW. Maka termasuk orang yang paling banyak meriwayatkan hadis adalah Abu Hurairah," tutur Buya Yahya.
Buya Yahya mengingatkan agar jangan mengeluh dan jangan berkecil hati ketika diberi ujian oleh Allah SWT.
"Jadi, jangan sampai dunia itu menjadikan ukuran kedekatan ukuran khusyuk tidak khusyuk. Baik ada dunia (atau) tidak ada dunia hendaknya kita selalu dekat Allah," Buya Yahya mengingatkan.
Wallahu a'lam.